Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia masih di jalur penguatan mingguan pada Jumat (21/2/2025) seiring dengan turunnya persediaan bensin dan sulingan AS meningkatkan ekspektasi permintaan yang kuat, sementara kekhawatiran atas gangguan pasokan di Rusia turut mendukung harga.
Melansir Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,23% atau 0,17 poin ke level US$72,31 per barel pada pukul 12.30 WIB. Harga minyak Brent juga melemah 0,16% atau 0,12 poin ke US$76,36 per barel.
Sepanjang pekan ini, harga minyak mentah di kedua patokan utama tersebut telah menguat lebih dari 2%, penguatan mingguan terbesar sejak awal Januari.
Data Badan Informasi Energi (EIA) AS mencatat, stok minyak mentah AS meningkat sementara persediaan bensin dan sulingan turun pekan lalu karena pemeliharaan musiman di kilang menyebabkan penurunan pemrosesan.
Analis Fujitomi Securities Toshitaka Tazawa mengatakan penurunan stok bensin dan sulingan AS serta kekhawatiran terbatasnya pasokan di Rusia mendukung harga minyak.
“Ekspektasi terhadap potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, yang dapat meringankan sanksi terhadap Moskow, telah memudar karena sikap keras Ukraina, sehingga mendorong beberapa investor untuk membeli kembali pasar,” jelasnya..
Baca Juga
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada awal pekan ini sangat marah dengan tindakan AS dan Rusia yang memulai negosiasi perjanjian damai tanpa Kyiv dan komentar Presiden AS Donald Trump yang menyalahkan Ukraina karena memulai konflik tiga tahun dengan Moskow.
Namun, setelah pertemuan dengan utusan Trump untuk konflik Ukraina pada hari Kamis, Zelensky mengatakan Ukraina siap bekerja cepat untuk menghasilkan kesepakatan yang kuat mengenai investasi dan keamanan dengan Amerika Serikat.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada Bloomberg Television pada Kamis bahwa Rusia dapat memperoleh keringanan dari sanksi AS berdasarkan kesediaannya untuk melakukan negosiasi untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.
Sementara itu, gangguan pasokan minyak terus membuat harga tetap tinggi. Rusia mengatakan aliran minyak Konsorsium Pipa Kaspia, rute utama ekspor minyak mentah dari Kazakhstan, berkurang 30%-40% pada hari Selasa setelah serangan drone Ukraina terhadap stasiun pompa.
Meski begitu, Kazakhstan telah memompa volume minyak dalam jumlah besar meskipun ada kerusakan pada jalur ekspor utamanya melalui Rusia, kata Konsorsium Pipa Kaspia (CPC). Belum jelas bagaimana Kazakhstan mampu memompa minyak dalam jumlah besar mengingat peningkatan produksi perlu disesuaikan dengan kapasitas pipa ekspor.