Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Bertenaga, Rupiah Ditutup Tergelincir ke Level Rp16.337

Rupiah ditutup melemah 0,08% ke level Rp16.337,5 per dolar AS hari ini.
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, belum lama ini./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, belum lama ini./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah menuju posisi Rp16.337,5 pada Kamis (20/2/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah posisi greenback yang mengalami penguatan.

Mengutip Bloombergrupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,08% ke level Rp16.337,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah sebesar 0,24% menuju posisi 106,91.

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas menguat. Won Korea naik sebesar 0,20% bersama yuan China sebesar 0,18%. Sementara itu, yen Jepang menguat 0,81%, ringgit Malaysia naik 0,35%, lalu rupee India menguat sebesar 0,38%. 

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan tarif 25% yang direncanakan untuk mobil, farmasi, dan semikonduktor akan diberlakukan dalam beberapa bulan mendatang. Trump juga mengisyaratkan kemungkinan tarif 25% untuk semua impor kayu ke AS. 

“Pernyataan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa kenaikan tarif AS dapat mengganggu perdagangan global dan memicu perang dagang baru antara dua ekonomi terbesar dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025). 

Sementara itu, The Fed merilis risalah rapatnya pada 28-29 Januari, yang menunjukkan sikap hati-hati di antara para pejabat karena potensi tekanan inflasi akibat kebijakan perdagangan dan imigrasi AS.

Diskusi itu, kata Ibrahim, menyoroti kekhawatiran bahwa tarif yang diusulkan Trump dapat mengganggu rantai pasokan global, meningkatkan biaya produksi, dan mendorong inflasi. Ketidakpastian terkait rencana Trump juga membuat The Fed ragu untuk menerapkan pemotongan suku bunga pada 2025. 

Dari dalam negeri, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2024 meningkat dari kuartal sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat surplus NPI US$7,9 miliar pada, meningkat dari posisi US$5,9 miliar pada kuartal III 2024.

Ibrahim menuturkan bahwa secara keseluruhan, NPI tahun 2024 mencatat surplus US$7,2 miliar, lebih tinggi dibandingkan US$6,3 miliar pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh transaksi modal dan finansial yang lebih baik. 

Sepanjang 2024, ketahanan sektor eksternal juga tetap kuat di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$16,4 miliar, meningkat dari US$9,9 miliar pada 2023, didukung oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio.

Di sisi lain, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit US$8,9 miliar atau 0,6% dari PDB, lebih tinggi dibandingkan defisit US$2,0 miliar atau 0,1% dari PDB pada 2023.

“Hal itu disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang akibat melemahnya permintaan dari mitra dagang utama, meskipun permintaan domestik tetap kuat,” pungkas Ibrahim.

Untuk perdagangan besok, Jumat (21/2/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan fluktuatif tetapi ditutup menguat dalam kisaran Rp16.290–Rp16.340 per dolar AS. 

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper