Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Bertenaga, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.228

Rupiah ditutup menguat 0,14% ke level Rp16.228 per dolar AS hari ini.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat ke posisi Rp16.228 pada awal pekan, Senin (17/2/2025). 

Mengutip Bloombergrupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,14% ke level Rp16.228 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS juga naik 0,09% menuju posisi 106,80.

Sementara itu, mata uang lain di Asia ditutup bervariasi. Ringgit Malaysia menguat 0,06% bersama yen Jepang sebesar 0,30%. Di sisi lain, won Korea melemah 0,22%, lalu rupee India dan peso Filipina masing-masing melemah 0,03% dan 0,30%. 

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pedagang tengah berhati-hati di tengah kekhawatiran perang dagang dan pasokan. Pengumuman tarif Presiden Trump pekan lalu kembali memicu kekhawatiran akan perang dagang global, yang berpotensi meredam pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak mentah. 

Sementara itu, Trump menyatakan dirinya mungkin akan segera bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membahas penghentian perang di Ukraina. 

“Trump menekankan upayanya untuk perdamaian serta keyakinan bahwa kedua pemimpin ingin mengakhiri pertempuran,” ujar Ibrahim, Senin (17/2/2025). 

Dia juga menyampaikan pasar keuangan pada pekan ini bersiap untuk memantau sejumlah pidato dari pejabat Federal Reserve, dimulai dengan anggota Komite Pasar Terbuka Federal, Patrick Harker dan Michelle Bowman. 

“Wawasan mereka sangat dinantikan setelah data inflasi yang beragam pekan lalu, yang mencatat kenaikan tahunan sebesar 3% dalam Indeks Harga Konsumen [IHK] untuk Januari, sedikit di atas tingkat 2,9% bulan sebelumnya,” ucapnya. 

Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang Januari 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$3,45 miliar. Angka ini lebih tinggi US$1,21 miliar dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi US$1,45 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar US$21,45 miliar, turun 8,56% dibandingkan Desember 2024 yang mencapai US$23,46 miliar. Namun, secara year-on-year (yoy), ekspor naik 4,68% dari Januari 2024 yang tercatat US$20,49 miliar. 

Di sisi lain, nilai impor mengalami penurunan. Pada Januari 2025, impor Indonesia tercatat sebesar US$18 miliar, turun 15,18% dibandingkan Desember 2024 yang mencapai US$21,22 miliar. Secara tahunan, impor juga turun 2,67% YoY. 

Pada perdagangan besok, Selasa (18/2/2025), Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi tetap menguat dalam rentang Rp16.180 hingga Rp16.230.

_____________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper