Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada Selasa (11/2/2025) meski ada tarif terbaru dalam perdagangan dengan Amerika Serikat. Kebijakan tarif ini telah memicu kehati-hatian di kalangan pedagang.
Pasar juga menantikan kesaksian dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan data inflasi utama AS.
Mengutip Bloomberg, indeks komposit Shanghai China terpantau melemah 0,12% ke level 3.318,06. Kemudian, indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 1,06% ke level 21.294,86.
Kemudian, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI terkoreksi 0,06% pada level 1.589,95, sedangkan indeks Nifty50 India melemah 1,62% pada level 23.003.
Di tengah mayoritas pelemahan, indeks Kospi Korea Selatan ditutup naik 0,71% ke level 2.539,05, sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia juga naik 0,01 % pada level 8.484.
Pada perdagangan Asia, indeks acuan regional terbebani oleh melemahnya saham di Hong Kong dan daratan China. Pasar Jepang tutup untuk hari libur pada Selasa.
Baca Juga
Perdagangan saham China yang tidak menentu mengikuti reli tahun ini yang dibantu oleh permintaan baru untuk saham teknologi yang telah mengangkat indeks perusahaan teknologi Hong Kong sekitar 17% tahun ini.
“Kami telah banyak menguat,” kata Jason Lui, kepala strategi ekuitas dan derivatif APAC, BNP Paribas SA mengenai saham China.
Kenaikan dari DeepSeek, alternatif AI generatif China, terjadi hanya beberapa minggu sebelum Kongres Rakyat Nasional bulan depan di China, tempat inisiatif kebijakan biasanya diungkapkan, katanya.
Meski tarif tambahan perdagangan China telah berlaku, ketidakpastian atas pungutan lebih lanjut telah memicu kekhawatiran baru bahwa tindakan pembalasan akan mengintensifkan perang dagang global.
“Pendekatan terbaik dalam hal alokasi aset adalah menemukan aset yang dapat melindungi Anda,” kata Christian Mueller-Glissmann, kepala penelitian alokasi aset untuk Goldman Sachs.
“Tantangan besarnya adalah bahwa ini akan menjadi jauh lebih sulit dari sini karena tarifnya sangat spesifik.”
Trump menetapkan tarif pada pengiriman baja dan aluminium dari semua negara, termasuk pemasok utama Meksiko dan Kanada, mulai 12 Maret, tetapi mengatakan ia akan mempertimbangkan pengecualian untuk Australia.
Trump sebelumnya mengatakan ia akan mengumumkan tarif timbal balik minggu ini pada negara-negara yang mengenakan pajak impor AS.
Selain gambaran perdagangan global, investor juga akan fokus pada data inflasi utama minggu ini dan kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres.
Tingkat inflasi yang diharapkan selama tahun depan dan tiga tahun ke depan sama-sama tidak berubah pada bulan Januari sebesar 3%, menurut hasil Survei Ekspektasi Konsumen New York Fed yang diterbitkan Senin.