Bisnis.com, JAKARTA — Grab Holdings Ltd. (GRAB) dikabarkan tengah mempertimbangkan akuisisi rivalnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun (kurs Jisdor BI 3 Februari 2025 Rp16.543 per dolar AS).
Melansir Bloomberg, Grab tengah mempertimbangkan akuisisi terhadap rivalnya, GoTo Group, dengan valuasi lebih dari US$7 miliar. Narasumber Bloomberg menyebut salah satu skenario yang tengah dibahas adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai Rp100 per saham.
Nilai tersebut mencerminkan harga yang premium atau lebih tinggi sekitar 13,6% dari harga sahamnya saat ini pada level Rp88 per saham.
Narasumber Bloomberg menyebut pembicaraan merger makin intens dalam beberapa pekan terakhir, dan kedua perusahaan melihat 2025 sebagai waktu yang tepat untuk mencapai kesepakatan.
Kedua perusahaan yang merupakan penyedia layanan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, telah melakukan pembicaraan merger secara berkala selama bertahun-tahun. Merger ini bertujuan mengurangi biaya dan persaingan di kawasan yang memiliki lebih dari 650 juta konsumen.
Grab, yang berbasis di Singapura dan didukung oleh Uber Technologies Inc., serta GOTO yang memiliki investor seperti SoftBank Group Corp., telah menunjukkan kemajuan menuju profitabilitas setelah melakukan debut di pasar saham dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga
Namun, persaingan dalam menarik pengguna terus menekan harga dan mempersempit margin keuntungan.
Sebelumnya, hambatan bagi merger ini termasuk perbedaan pendapat antara kedua pihak, serta potensi kendala anti monopoli akibat dominasi mereka di pasar seperti Indonesia dan Singapura.
Selain itu, pembicaraan yang sedang berlangsung saat ini juga belum tentu menghasilkan kesepakatan, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi.
Bisnis.com telah mencoba melakukan konfirmasi mengenai merger ini kepada GOTO, akan tetapi pihak GOTO belum menanggapi kabar ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.