Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Link Net (LINK) Memerah Usai Suspensi Dibuka BEI

Saham PT Link Net Tbk. (LINK) bergerak volatil setelah suspensi saham dibuka oleh BEI pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025).
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Link Net Tbk. (LINK) bergerak volatil setelah suspensi saham dibuka oleh BEI pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.17 WIB, saham LINK anjlok 210 poin atau turun 9,09% ke posisi Rp2.100 per saham. LINK dibuka melonjak di level Rp2.880 kemudian berangsur melandai. 

Bursa Efek Indonesia memutuskan suspensi atas perdagangan saham PT Link Net Tbk. (LINK) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai sesi I pada 30 Januari 2025. 

Sebelumnya, BEI menerapkan suspensi terhadap saham LINK pada perdagangan 24 Januari 2025. Suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham LINK dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.

Saham LINK sebelum disuspensi BEI tercatat melesat 92,5% dari posisi akhir 2024 yang parkir di level Rp1.200 per saham. Lonjakan itu terjadi setelah beredar kabar bahwa Axiata akan melakukan divestasi terhadap LINK. Total nilai divestasi tersebut diperkirakan sebesar US$1 miliar, atau sekitar Rp16 triliun. 

Direktur Utama Link Net Kanishka Gayan Wickrama mengatakan pihaknya belum bisa memberikan konfirmasi atau komentar mengenai kabar divestasi saham LINK oleh Axiata dengan nilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. 

"Saya pikir tidak ada yang bisa kami konfirmasi untuk saat ini," kata Wickrama ditemui usai RUPSLB LINK di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Sehari sebelumnya, Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika mengatakan LINK mengetahui adanya proses penjajakan pemegang saham perseroan untuk mengakses investor potensial.

"Namun, sampai saat ini, perseroan belum menerima informasi lain dari pemegang saham perseroan mengenai hal tersebut," kata Rininta dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/1/2025). 

Dia melanjutkan sampai saat ini, belum terdapat hal yang signifikan atau material yang dilakukan terkait dengan informasi tersebut. 

Rininta juga mengatakan dalam hal terdapat informasi atau fakta material, LINK akan menyampaikan keterbukaan informasi ke otoritas terkait dan masyarakat sesegera mungkin, sesuai dengan peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper