Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Melemah

Bursa AS melemah usai The Fed tahan suku bunga, namun mampu bangkit dari level terendah intraday menyusul pernyataan Jerome Powell.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona merah pada Rabu (29/1/2025), meskipun mampu bangkit dari titik terendah intraday usai Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga seperti yang diperkirakan.

Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal menenangkan bagi investor terkait arah kebijakan moneter ke depan.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones berakhir turun 0,31% ke 44.713,52, S&P 500 melemah 0,47% ke 6.039,31, sementara Nasdaq turun 0,51% ke 19.632,32.

Sektor teknologi menjadi pemberat utama bagi S&P 500. Nvidia anjlok 4,1% dan Microsoft turun 1,1% akibat kekhawatiran akan persaingan dari model AI murah buatan startup China, DeepSeek, yang memanfaatkan chip lebih sederhana dibandingkan OpenAI.

Nasdaq sempat terpuruk lebih dari 1% setelah The Fed menghapus pernyataan mengenai kemajuan inflasi menuju target 2% dan hanya menyebut kenaikan harga masih tinggi.

Meskipun demikian, pernyataan Powell di konferensi pers berhasil mengurangi tekanan di pasar. Ia menegaskan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk mengubah kebijakan moneter dan masih memiliki ruang gerak yang cukup luas dalam menangani inflasi.

Investor juga masih mencermati kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump, khususnya usulan tarif tinggi terhadap mitra dagang utama AS yang berisiko memperburuk inflasi dan memperlambat pemangkasan suku bunga.

The Fed belum memberikan sinyal jelas kapan pemangkasan suku bunga berikutnya akan dilakukan.

Saat ini, pasar memperkirakan total pemangkasan suku bunga sekitar 44 basis poin hingga akhir tahun, turun dari 48 basis poin sebelum pernyataan The Fed dirilis.

Setelah pasar tutup, Microsoft melaporkan pertumbuhan bisnis cloud Azure yang lebih lambat dari ekspektasi, meskipun berhasil melampaui perkiraan pendapatan kuartalan secara keseluruhan. Saham Microsoft turun 1,5% dalam perdagangan setelah jam perdagangan reguler.

Di sisi lain, saham F5 Inc melonjak 11,4% setelah memproyeksikan pendapatan kuartal kedua di atas estimasi dan mencatat kinerja kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.

Secara keseluruhan, pasar saham masih dibayangi ketidakpastian seputar kebijakan moneter dan perdagangan. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 13 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 15,5 miliar dalam 20 hari terakhir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper