Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Link Net (LINK) Dipantau Bursa Usai Terpantik Kabar Divestasi Axiata Rp16 Triliun

Saham LINK terkena UMA dan mengalami ARA usai kabar divestasi Axiata senilai Rp16 triliun mencuat.
Pengunjung berada di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung berada di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Link Net Tbk. (LINK) terkena Unusual Market Activity (UMA) usai kabar divestasi Axiata sebesar Rp16 triliun muncul. UMA ini diikuti oleh saham LINK yang naik menyentuh auto reject atas (ARA) hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (23/1/2025). 

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. mengatakan telah terjadi peningkatan harga saham LINK di luar kebiasaan atau UMA. 

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," kata BEI, Kamis (23/1/2025).

BEI juga menyebut informasi terakhir mengenai LINK adalah informasi tanggal 22 Januari 2025 yang dipublikasikan melalui website BEI perihal penjelasan atas pemberitaan media massa.

Adapun seiring dengan UMA ini, saham LINK juga tercatat mengalami auto reject atas (ARA) hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (23/1/2025). Saham LINK naik 24,53% ke level Rp2.310 hari ini. 

Sebanyak 410.700 saham LINK ditransaksikan, dengan nilai mencapai Rp948,7 juta. Harga rata-rata transaksi saham LINK berada pada level Rp2.310 per saham. 

Di level harga saat ini, saham LINK sudah melesat 92,5% dari posisi akhir 2024 yang parkir di level Rp1.200 per saham.

Direktur Utama Link Net Kanishka Gayan Wickrama mengatakan pihaknya belum bisa memberikan konfirmasi atau komentar mengenai kabar divestasi saham LINK oleh Axiata dengan nilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. 

"Saya pikir tidak ada yang bisa kami konfirmasi untuk saat ini," kata Wickrama ditemui usai RUPSLB LINK di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Sehari sebelumnya, Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika mengatakan LINK mengetahui adanya proses penjajakan pemegang saham perseroan untuk mengakses investor potensial.

"Namun, sampai saat ini, perseroan belum menerima informasi lain dari pemegang saham perseroan mengenai hal tersebut," kata Rininta dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/1/2025). 

Dia melanjutkan sampai saat ini, belum terdapat hal yang signifikan atau material yang dilakukan terkait dengan informasi tersebut. 

Rininta juga mengatakan dalam hal terdapat informasi atau fakta material, LINK akan menyampaikan keterbukaan informasi ke otoritas terkait dan masyarakat sesegera mungkin, sesuai dengan peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Sebagaimana diketahui, Axiata dikabarkan akan melakukan divestasi terhadap LINK. Total nilai divestasi tersebut diperkirakan sebesar US$1 miliar, atau sekitar Rp16 triliun. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper