Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat pada Selasa (21/1/2025). Sederet saham mengalami lonjakan harga dipimpin oleh saham PT Perma Plasindo Tbk. (BINO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik 0,15% atau 11,08 poin menuju 7.181,82 hingga akhir perdagangan Selasa (21/1/2025). Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 7.170,74 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya 7.221,73.
Tercatat, sebanyak 258 saham menguat, 358 saham menurun, dan 339 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.490 triliun.
Pada perdagangan hari ini, daftar teratas dalam 10 saham paling cuan atau top gainers ditempati oleh saham PT Perma Plasindo Tbk. (BINO). Merujuk data Bloomberg, saham BINO melonjak 34,35% ke level Rp176 per saham.
Di bekalang BINO, saham PT Remala Abadi Tbk. (DATA) tercatat naik 24,9% ke posisi Rp1.530. DATA kembali menyentuh auto reject atas (ARA) setelah beredar kabar akuisisi 40% saham perseroan oleh entitas Grup Djarum, iForte.
Jajaran top gainers juga diisi oleh saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. (SAMF) yang melambung 24,85% ke posisi Rp1.030 per saham. Selanjutnya, saham PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) naik 24,37% ke level Rp740 dan saham PT Link Net Tbk. (LINK) melesat 23,75% ke posisi Rp1.485.
Empat saham lain yang masuk jajaran 10 saham paling cuan atau top gainers ialah PT Steady Safe Tbk. (SAFE) naik 21,15% ke level Rp252, saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. (JSPT) naik 19,97% ke level Rp17.725, saham PT Venteny Fortuna International Tbk. (VTNY) naik 15,75% ke level Rp169, dan saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) naik 14,67% ke posisi Rp86 per saham.
Saham BRRC kembali diperdagangkan pada hari ini setelah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia pada Senin (20/1/2025). Penghentian sementara perdagangan saham BRRC dilakukan BEI sebagai bentuk perlindungan investor.
Berdasarkan data BEI, pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (17/1/2025), harga saham BRRC anjlok 31,82% atau 35 poin ke level Rp75 per saham. Banderol tersebut juga mencerminkan pelemahan sebesar 70,24% dalam perdagangan sepekan.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG sempat ditutup menguat sebesar 0,44% ke level 7.202,49 pada perdagangan sesi pertama.
Secara teknikal, pelebaran positive slope pada indikator MACD terus berlanjut sementara indikator Stochastic RSI berpotensi Death Cross di overbought area.
“Jika, IHSG mampu bertahan di atas MA50 di kisaran level 7.188 maka kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.180-7.220 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” kata Valdy.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menyampaikan bahwa secara teknikal, candle IHSG membentuk inverted hammer, masih di atas MA5 dan MA20, serta indikator Stochastic dan MACD golden cross.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
