Bisnis.com, JAKARTA — Pemegang saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) menyetujui pelaksanaan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2 atas seluruh saham perseroan. Saham SAMF pun melambung hingga mepet auto reject atas (ARA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SAMF meroket mepet auto reject atas (ARA) 24,85% ke level tertingginya pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (21/1/2025) di angka Rp1.030 per saham.
Adapun, nilai nominal per saham setelah stock split berubah dari Rp100 menjadi Rp50. Persetujuan memecah harga saham tersebut diketok lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Kamis (16/1/2025).
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Saraswanti Anugerah Makmur Theresia Yusufiani Rahayu berharap pemecahan saham perseroan itu bisa memperluas basis investor perseroan.
“Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar dan harga yang lebih terjangkau, volume perdagangan saham diharapkan cenderung meningkat,” kata Theresia lewat keterbukaan informasi, dikutip Selasa (21/1/2025).
Menurut Theresia, likuiditas yang lebih tinggi dapat mempermudah investor dalam membeli dan menjual saham, serta membantu menjaga stabilitas harga.
Di sisi lain, dia menambahkan, stock split kali ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan mendatang.
“Perusahaan yang melakukan stock split sering kali dipersepsikan memiliki kinerja yang baik karena harga sahamnya telah mengalami peningkatan yang signifikan,” tuturnya.
Lewat stock split kali ini, modal dasar persroan berjumlah Rp1,74 triliun terbatas atas Rp34,8 miliar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp50.
Dari modal dasar itu telah ditempatkan dan disetor sejumlah 10,25 miliar saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp512,5 miliar oleh masing-masing pemegang saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.