Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Catat Pekan Terbaik sejak Pilpres AS Jelang Pelantikan Trump

Bursa saham AS mencatat pekan terbaik sejak pemilihan presiden November 2024 pada perdagangan pekan lalu, 13-17 Januari 2025, menjelang pelantikan Donald Trump.
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat mencatat pekan terbaik sejak pemilihan presiden November 2024 pada perdagangan pekan lalu, 13-17 Januari 2025, menjelang pelantikan Donald Trump.

Melansir Bloomberg, Senin (20/1/2025), mayoritas sektor di indeks S&P 500 mencatat kenaikan. Saham Nvidia Corp. dan Tesla Inc. memimpin reli, sedangkan Intel Corp. melesat lebih dari 9% usai muncul laporan tentang rencana akuisisi.

Sentimen positif juga didukung diskusi Trump dengan Presiden China Xi Jinping mengenai perdagangan, TikTok, dan fentanyl. Pembicaraan ini dapat menentukan arah hubungan dua ekonomi terbesar dunia.

 Pada perdagangan Jumat (17/1/2025) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,78% ke 43.387,83, sedangkan S&P 500 naik 1% ke 5.996,66 dan Nasdaq melesat 1,51% ke 19.630,20.

Dalam sepekan, indeks Dow Jones menguat 3,69%, S&P 500 naik 2,91%, dan Nasdaq 2,45%.

Trump, yang akan dilantik sebagai presiden ke-47 AS, kembali menekankan prioritas seperti pemotongan pajak dan peningkatan tarif. Setelah pilpres AS, pasar saham mengalami euforia atas ekspektasi kebijakan pro-pertumbuhan yang diprediksi akan memperkuat korporasi AS.

Meskipun saham sempat tertekan akibat kebijakan ketat The Fed, data inflasi yang mulai mereda memunculkan harapan baru akan pemangkasan suku bunga.

Craig Johnson dari Piper Sandler mengatakan data inflasi yang membaik dan respons positif terhadap laporan keuangan beberapa perusahaan keuangan menjadi katalis bagi reli saham dan obligasi pekan ini.

“Kondisi jenuh jual yang terakumulasi dan lemahnya sentimen bullish memperkuat pemulihan indeks utama dari tren naik mereka,” jelasnya.

Mark Hackett dari Nationwide menyebut pemulihan ini sebagai sinyal bahwa keseimbangan antara kekuatan bull dan bear mulai terjaga. Pasar kemungkinan akan bergerak fluktuatif selama musim laporan keuangan.

 “Perubahan yang signifikan hanya dalam sepekan. Pekan lalu, pasar saham terguncang oleh laporan tenaga kerja yang kuat, mengungkapkan preferensi pasar terhadap penurunan suku bunga dibandingkan fundamental ekonomi yang kokoh,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.

Pada Senin, saat Trump dilantik sebagai presiden AS, investor saham memiliki alasan besar untuk optimis. Berdasarkan data historis, kinerja S&P 500 tiga bulan setelah pelantikan biasanya lebih baik.

Analisis Jefferies menunjukkan bahwa rata-rata kinerja tiga bulan sebelum pelantikan sekitar 1%, sementara tiga bulan setelahnya naik menjadi 3,7%. Bahkan, rata-rata kenaikan enam bulan pasca pelantikan mencapai 8,3%, dan dalam 12 bulan melonjak hingga 9,5%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper