Bisnis.com, JAKARTA - PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ), emiten penyedia jasa perjalanan umrah dan haji, menyiapkan strategi untuk menambah pendapatan jelang Ramadan 1446 Hijriyah.
Direktur Keuangan PT Arsy Buana Travelindo Tbk., Agung Prabowo menjelaskan perseroan melakukan penambahan allotment atau alokasi kamar hotel bintang 5 yang dilakukan di Hotel Al Safwah Tower, Mekkah.
Emiten berkode HAJJ tersebut bakal mengelola adalah 20 kamar, dengan potensi pendapatan mencapai 1.732.500 Riyal Saudi atau setara dengan sekitar Rp7,2 miliar.
Dia menuturkan berdasarkan pengalaman perseroan di tahun-tahun sebelumnya, okupansi hotel selama Ramadan selalu penuh, mencerminkan tingginya kepercayaan jamaah terhadap layanan yang disediakan oleh perusahaan.
“Kami melihat peluang besar dari penambahan allotment ini untuk memperkuat posisi kami dalam memenuhi kebutuhan akomodasi jamaah selama Ramadan,” kata Agung dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).
Dia menambahkan upaya tersebut tidak hanya mendukung pertumbuhan pendapatan, tetapi juga memperkuat kepercayaan mitra terhadap layanan perseroan.
Baca Juga
Di sisi lain, perseroan juga hadir sebagai salah satu tenant di Hajj Conference and Exhibition 2025, di bawah naungan Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud. Acara ini merupakan ajang penting tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor haji dan umrah dari seluruh dunia.
Direktur Utama HAJJ, Saipul Bahri menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada jamaah melalui inovasi, kolaborasi, dan penguatan hubungan antar mitra strategis.
“Keikutsertaan kami dalam Hajj Conference and Exhibition 2025 merupakan langkah strategis untuk memperluas jaringan dan memperkuat hubungan dengan mitra global, sejalan dengan visi kami untuk terus mendukung peningkatan pengalaman ibadah jemaah,” ujarnya.
Sebelumnya, Saipul mengatakan sektor perjalanan religi terutama perjalanan haji dan umrah masih menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan potensial.
Menurutnya, prospek ini didukung dengan jumlah jemaah umrah Indonesia yang mencapai sekitar 1,2 juta orang pada 2023 dan bertambahnya kuota haji untuk tahun depan. HAJJ optimistis dapat berkontribusi dalam menyediakan kebutuhan layanan akomodasi dan bahan baku bagi penyelenggara ibadah.
“Kami berfokus pada inovasi layanan untuk mendukung para mitra, sekaligus menjaga daya saing di pasar yang semakin kompetitif,” katanya, Jumat (20/12/2024).
Dia menambahkan dukungan dari pemerintah untuk memperkuat ekosistem ekonomi haji dan umrah, seperti lembaga keuangan syariah dan industri halal bisa menjadi katalis pertumbuhan yang signifikan bagi perseroan.