Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer nonsiklikal, PT Mayora IndahTbk. (MYOR) mengumumkan rencana likuidasi salah satu entitas anaknya, yakni Mayora Nederland B.V., yang berada di Belanda.
Corporate Secretary MYOR Yuni Gunawan menyampaikan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada sejumlah pertimbangan strategis terkait dengan efisiensi, sekaligus keberlanjutan operasional perusahaan.
Dia menjelaskan Mayora Nederland merupakan entitas usaha yang didirikan perseroan pada 1996 dalam rangka penerbitan global medium term note programme. Dalam aksi tersebut, MYOR bertindak sebagai penjamin.
“Sejak berakhirnya program tersebut, entitas anak dimaksud sudah tidak melakukan kegiatan sama sekali,” tutur Yuni Gunawan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada Rabu (8/1/2025).
Sebagai entitas yang dimiliki sepenuhnya oleh Mayora dengan kepemilikan saham sebesar 100%, Yuni menyatakan Mayora Nederland saat ini tidak memiliki rencana untuk menjalankan kegiatan bisnis di masa depan.
“Dalam proses likuidasi ini, entitas anak memiliki kewajiban kurang lebih Rp35 miliar yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada perusahaan induk,” ucapnya.
Manajemen menegaskan likuidasi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan tidak memiliki benturan kepentingan.
Selain itu, Yuni memastikan langkah likuidasi tidak memiliki dampak terhadap kelangsungan usaha ataupun keuangan MYOR. Rencana ini justru memberikan penghematan atas biaya yang ditimbulkan atas keberadaan anak usaha.
“Atas pertimbangan tersebut, maka pihak manajemen memutuskan untuk melikuidasi entitas anak perusahaan tersebut,” pungkas Yuni.
Seiring dengan langkah tersebut, saham MYOR terpantau menguat sebesar 1,48% menuju level Rp2.750 per saham pada perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2024). Namun, dalam sepekan terakhir, saham produsen Kopiko ini menurun 1,08%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.