Bisnis.com, JAKARTA — Tiga calon emiten menjadwalkan periode penawaran umum dalam rangka IPO berakhir pada hari ini, Senin (6/1/2025). Mereka ialah PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU).
Penawaran umum dalam rangka initial public offering (IPO) itu sudah berlangsung sejak 2 Januari 2025. Dalam IPO, YOII menetapkan harga pelaksanaan Rp100 per saham, KSIX Rp452 per saham, dan saham perdana RATU dibanderol Rp1.150 per saham.
PT Asuransi Digital Bersama Tbk. menerbitkan sebanyak 412.087.500 saham atau 12,3% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga IPO Rp100, YOII bakal mengantongi dana Rp41,2 miliar.
Rencananya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Asuransi Digital Bersama untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan.
Lebih terperinci, sekitar 80% akan dipergunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness Asuransi Digital Bersama.
Selain itu, sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup data center, web hosting, dan system security. Asuransi Digital Bersama juga mengalokasikan dana untuk pengembangan sumber daya manusia, termasuk biaya perekrutan karyawan baru untuk information technology, teknis, dan operasional.
Sementara itu, PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX) yang bergerak dalam bidang pembangunan kawasan perumahan atau real estate itu melepas sebanyak-banyaknya 320.674.800 saham atau 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Dengan demikian, Kentanix Supra ditaksir akan meraup dana dari aksi penawaran umum tersebut senilai Rp144,94 miliar.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO KSIX setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan, sekitar 59,42% akan digunakan perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah di 2 proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana - Grand Nusa Indah (GNI), serta pembangunan infrastruktur di proyek baru Adhigana.
Selanjutnya, sekitar 27,84% akan digunakan perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perataan tanah dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya, yaitu Vila Bogor Indah 6.
Kemudian, sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan.
Dalam IPO, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA. Dengan harga penawaran umum sebesar Rp1.150 per saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) itu adalah sebesar Rp624,46 miliar.
Lebih terperinci, nilai IPO tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU.
Dari jumlah dana IPO yang dikantongi RATU, perseroan akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk dipinjamkan kepada anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung. Pinjaman itu akan digunakan anak usaha RATU untuk pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari PetroChina International Jabung Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Jabung senilai US$10 juta atau sekitar Rp159,42 miliar. Adapun, sisa kekurangan dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi RATU dengan kas internal perseroan.
Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar dana IPI akan digunakan RATU untuk dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Pinjaman itu akan digunakan PJUC untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu sekitar US2,2 juta atau setara dengan Rp35,07 miliar. Sementara itu, sisa Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.