Bisnis.com, JAKARTA – Emiten migas anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) milik Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) membukukan pertumbuhan laba bersih pada semester I/2025 meski pendapatan menyusut.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, RATU mengantongi pendapatan sebesar US$25,15 juta pada 6 bulan pertama tahun ini. Seluruh pendapatan perseroan bersumber dari kegiatan usaha lifting minyak dan gas.
Dibandingkan dengan semester I/2024, pendapatan RATU menyusut 10,03% dari US$27,96 juta. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan turun lebih dalam yaitu 18,62% year-on-year (YoY) menjadi US$13,32 juta dari US$16,37 juta.
RATU juga membukukan penurunan beban keuangan menjadi US$742.568 meski beban umum dan administrasi perseroan melonjak menjadi US$609.314 pada semester I/2025.
Di sisi profitabilitas, RATU membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$7,64 juta per Juni 2025. Capaian itu tumbuh tipis 3,43% secara tahunan dari US$7,39 juta pada semester I/2024.
Raharja Energi Cepu mengantongi total aset US$64,04 juta. Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan sebesar US$22,29 juta dan jumlah ekuitasnya US$41,75 juta per 30 Juni 2025.
Sebelumnya, Raharja Energi Cepu memutuskan dividen tunai senilai Rp108 miliar atau setara dengan Rp40 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan untuk tahun buku 2024 yang diselenggarakan Rabu (30/4/2025).
Ini merupakan kali pertama RATU melaksanakan RUPST sebagai perusahaan publik, setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025.
Direktur Utama Raharja Energi Cepu Alexandra Sinta Wahjudewanti mengatakan bahwa jumlah dividen tunai setara dengan payout ratio sebesar 59% dari capaian laba bersih perusahaan pada 2024. RATU mencetak laba bersih senilai US$5,9 juta pada 2024 atau naik 64% dari tahun sebelumnya.