Bisnis.com, JAKARTA – Dua calon emiten yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) dan PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) diperkirakan memiliki prospek cerah seiring aksi penawaran umum perdana saham yang ditempuh keduanya.
Bangun Kosambi akan menawarkan sebanyak-banyaknya 566.894.500 saham atau setara 10% saham kepada publik. Adapun, harga penawaran awal atau bookbuilding berada di rentang Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.
Dengan banderol tersebut, CBDK berpeluang meraih dana segar Rp1,7 triliun hingga Rp2,3 triliun. Masa penawaran bakal berlangsung pada 13 – 20 Desember 2024, dengan perkiraan penawaran umum pada 3–9 Januari 2025 dan listing 13 Januari 2025.
Sementara itu, calon emiten pengelola gerai MR D.I.Y menawarkan 2.519.039.400 saham dengan harga penawaran di rentang Rp1.650 – Rp1.870 per saham. Artinya, MDIY berpotensi meraup dana sekitar Rp4,15 triliun sampai Rp4,71 triliun.
MDIY diketahui telah melakukan masa penawaran umum perdana saham pada 13 – 17 Desember 2024 dengan perkiraan tanggal listing jatuh pada 19 Desember 2024.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, dana IPO tersebut akan digunakan MDIY untuk memperluas jaringan toko baru di berbagai wilayah. Sampai dengan saat ini, perseroan telah memiliki sekitar 900 jaringan toko.
Baca Juga
Analis saham Universal Broker Indonesia Satrio Utomo Purnomo memandang bahwa masifnya ekspansi toko baru di sejumlah wilayah akan memperkuat posisi MDIY di sektor ritel perlengkapan rumah tangga.
Menurutnya, pasar ritel fisik akan tetap relevan dan potensi di masa mendatang karena belanja langsung masih menjadi kebutuhan. Konsumen juga cenderung menyukai pengalaman melihat dan menyentuh produk secara langsung.
“Orang banyak yang ingin memastikan kualitas, ada barang yang harus dipegang dulu kalau kita beli,” ujar Satrio dalam keterangan tertulis, Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, kombinasi antara pengalaman belanja langsung, harga kompetitif, dan layanan pelanggan bakal menjaga daya saing ritel fisik seperti MDIY di era digital.
Di samping itu, dia menilai saham MDIY cukup menarik bagi investor jika berlandaskan pada perubahan pola belanja masyarakat dan industri ritel ke depan.
Hasil penelitian Populix pada November 2024 menunjukkan, persentase aktivitas belanja daring mengalami sedikit penurunan. Di sisi lain, konsumen yang memilih aktivitas belanja luring mencatatkan kenaikan hingga lebih dari dua kali lipat.