Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten terafiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan, yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) berencana menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).
Bangun Kosambi Sukses merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang merupakan perusahaan kongsi Agung Sedayu dan Salim Group. PANI saat ini tercatat memiliki 51% saham Bangun Kosambi.
Melansir situs web e-ipo.co.id, Bangun Kosambi akan menawarkan sebanyak-banyaknya 566.894.500 saham atau setara 10% saham kepada publik. Adapun harga penawaran awal (bookbuilding) di rentang Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.
Dengan banderol tersebut, perseroan berpeluang meraih dana Rp1,7 triliun hingga Rp2,3 triliun. Masa penawaran bakal berlangsung pada 13 – 20 Desember 2024.
Sementara itu, terkait dengan kinerja perusahaan, CBDK membukukan pendapatan sebesar Rp969,4 miliar sepanjang semester I/2024. Perolehan ini menyusut 21,95% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang meraih Rp1,24 triliun.
“Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan serah terima unit rumah tinggal kepada konsumen,” tulis manajemen Bangun Kosambi dalam prospektus yang dikutip pada Sabtu (14/12/2024).
Baca Juga
Manajemen menjelaskan bahwa penurunan serah terima unit tersebut mencakup nilai sebesar Rp503,05 miliar. Perinciannya, serah terima unit per akhir Juni 2024 mencapai 140 unit atau turun dari tahun sebelumnya yakni 553 unit.
Seiring pendapatan yang menurun, beban pokok perusahaan juga susut 32,28% year on year (YoY) menjadi Rp408,3 miliar. CBDK lantas membukukan laba kotor senilai Rp561,1 miliar per semester I/2024, turun 12,20% secara tahunan.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, CBDK meraih laba tahun berjalan sebesar Rp479,1 miliar. Raihan ini melemah 12,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp545,32 miliar.
Meski demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih mengalami pertumbuhan sebesar 0,42% YoY, dari posisi Rp409,47 miliar menjadi Rp411,17 miliar sepanjang Januari – September 2024.
Dari sisi neraca keuangan, CBDK memiliki aset Rp18,15 triliun hingga akhir Juni 2024 atau tumbuh 6,20% year to date (YtD). Namun, liabilitas juga naik 6,36% YtD menjadi Rp10,01 triliun dan ekuitas meningkat 6% YtD ke Rp8,14 triliun.
Arus kas dan setara kas perseroan pada akhir Juni 2024 mencapai Rp605,97 miliar, menurun 2,35% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp620,52 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.