Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Makin Ringan, Dana Divestasi Jasa Marga JSMR untuk Bayar Utang

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyatakan dana hasil divestasi JTT akan digunakan untuk memangkas utang perusahaan.
Sejumlah kendaran melintas di jalan tol dalam kota yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) di Jakarta. JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah kendaran melintas di jalan tol dalam kota yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) di Jakarta. JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) bakal menggunakan dana hasil divestasi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT untuk memangkas utang perusahaan. 

Dengan demikian, beban keuangan emiten berkode saham JSMR itu bisa menjadi lebih lega.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. 

"[Dananya] untuk bayar utang. [Bukan utang obligasi] utang untuk semuanya," ujarnya singkat sebelum meninggalkan kerumunan awak media, Selasa (10/12/2024). 

Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Analis BRI Danareksa Sekuritas Richard Jerry mengatakan bertemu dengan Direktur Keuangan Jasa Marga Pramitha Wulanjani untuk membahas perkembangan bisnis terbaru usai pelunasan transaksi divestasi jalan tol perseroan.

Berdasarkan hasil pertemuan itu, manajemen Jasa Marga menginformasikan bahwa perusahaan telah menerima pembayaran tahap kedua divestasi JTT sebesar Rp6,1 triliun pada pekan lalu, 4 Desember 2024.

“Perusahaan berencana mulai mengurangi utang lebih lanjut dari dana ini pada Desember 2024,” ujar Richard dalam publikasi riset, Senin (9/12/2024).

Melansir Laporan Keuangan per September 2024, Jasa Marga memiliki utang bank dalam jangka pendek sebesar Rp10,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari periode sama tahun lalu yang membukukan Rp4,49 triliun.

Pada saat bersamaan, perseroan mencatatkan biaya keuangan sebesar Rp3,11 triliun sepanjang Januari – September 2024. Beban ini naik 27,69% secara tahunan (year on year/YoY) atau dari posisi Rp2,43 triliun.

Untuk diketahui, total nilai divestasi 35% saham JTT kepada konsorsium Grup Salim dan GIC mencapai Rp15,75 triliun dengan pembayaran dilakukan bertahap.

Richard mengungkapkan manajemen Jasa Marga, dalam panduannya, menetapkan biaya utang atau cost of debt sebesar 7,5% pada 2025. Adapun suku bunga di level induk 6,5% dan level proyek pada kisaran 7% hingga 9%.

Selain itu, manajemen memperkirakan gearing ratio akan turun di bawah 2x meskipun JSMR memiliki kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pembangunan 5 proyek jalan tol baru pada tahun depan.

BRI Danareksa memperkirakan kebutuhan capex untuk pembangunan 5 jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek II Selatan, akses Patimban, Tol Yogyakarta-Bawen, Tol Yogyakarta-Solo, dan Tol Probolinggo-Banyuwangi mencapai sekitar Rp7 triliun.

Richard menyebut manajemen JSMR juga berencana menerbitkan obligasi baru. Namun, perusahaan masih mengamati tingkat suku bunga pasar karena saat ini biaya pinjaman bank lebih murah dibandingkan obligasi.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper