Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Sinar Mas (DSSA) Bidik EBITDA US$800 Juta Tahun Ini

Emiten Grup Sinar Mas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menargetkan EBITDA hingga US$800 juta pada tahun ini.
Dian Swastatika Sentosa menerbitkan obligasi dan sukuk pada April 2024./dssa.co.id
Dian Swastatika Sentosa menerbitkan obligasi dan sukuk pada April 2024./dssa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) membidik laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) hingga US$800 juta pada 2024. 

Hingga kuartal III/2024, DSSA membukukan penurunan laba bersih. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, DSSA mencatatkan laba bersih sebesar US$243,8 juta atau turun 34,41% secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu US$371,7 juta.

Penurunan laba bersih DSSA terjadi seiring dengan turunnya pendapatan perseroan sebesar 45,22% year-on-year (YoY) menjadi US$2,24 miliar per September 2024 dari US$4,09 miliar dalam 9 bulan 2023.

Direktur Dian Swastatika Sentosa Alex Sutanto menjelaskan penurunan pendapatan pada kuartal III/2024 terutama disebabkan karena terjadi pengalihan seluruh saham perseroan dalam Golden Energy and Resources Limited (GEAR) pada Agustus 2023 sehingga GEAR tidak dikonsolidasikan lagi ke dalam laporan posisi keuangan konsolidasian DSSA.

Penurunan pendapatan juga didorong oleh lemahnya bisnis batu bara DSSA karena penurunan harga jual rata-rata. Tercatat, pendapatan dari bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara mencapai US$1,19 miliar per kuartal III/2024.

Sejalan dengan faktor-faktor tersebut, DSSA memproyeksikan bottom line perseroan masih akan tertekan hingga akhir tahun ini.

"Target kami untuk penutupan 2024, untuk EBITDA [earnings before interest, tax, depreciation, and amortization] mencapai US$700 juta sampai US$800 juta," kata Alex dalam paparan publik pada Selasa (10/12/2024).

Apabila dikonversi ke dalam rupiah, target EBITDA Dian Swastatika pada 2024 setara dengan maksimal Rp12,68 triliun. Jumlah itu lebih rendah dibanding capaian EBITDA pada 2023 sebesar Rp21,9 triliun. 

DSSA Atur Fokus Strategi

Pada tahun ini, DSSA telah menjalankan berbagai strategi bisnis, di antaranya peningkatan produksi batu bara menjadi 50 juta ton. Pada bisnis energi baru terbarukan (EBT), DSSA juga akan mengembangkan panas bumi atau geotermal dan tenaga surya. 

Pada segmen pupuk dan bahan kimia, DSSA juga meningkatkan penjualan. Sementara dalam segmen bisnis teknologi, DSSA memperkuat infrastruktur teknologi dan memaksimalkan kerja sama dan investasi pada perusahaan rintisan. 

Adapun, DSSA menganggarkan belanja modal sebesar US$316 juta pada tahun ini. Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk pengembangan fiber to the home (FTTH) yaitu sebanyak US$240 juta. 

"Untuk 2025, sampai saat ini dalam tahap penyusunan anggaran, tapi perusahaan memastikan agar net profit dan EBITDA pada 2024 bisa tercapai juga pada 2025 nantinya," ujar Alex.

Ke depan, DSSA masih menjadikan segmen bisnis batu bara sebagai kontribusi utama.

"Yang kami tonjolkan dari rencana tahun depan terutama pertambangan batu bara, yakni dari sisi efisiensi cost. Sementara itu, dari bisnis teknologi sama seperti tahun ini, kami lakukan pengembangan infrastruktur di MyRepublic," kata Alex.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper