Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham yang Untung dan Buntung dari Kenaikan Upah Minimum 6,5%

Saham consumer staples diramal meraih cuan dari kebijakan Prabowo yang menaikkan UMP sebesar 6,5% pada 2025. Sebaliknya, saham peritel diperkirakan buntung.
Saham consumer staples diramal meraih cuan dari kebijakan Prabowo yang menaikkan UMP sebesar 6,5% pada 2025. Sebaliknya, saham peritel diperkirakan buntung. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Saham consumer staples diramal meraih cuan dari kebijakan Prabowo yang menaikkan UMP sebesar 6,5% pada 2025. Sebaliknya, saham peritel diperkirakan buntung. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah pemerintahan Prabowo Subianto mengerek upah minimum sebesar 6,5% pada 2025 diyakini menjadi katalis positif bagi saham di sektor consumer staples seperti MYOR dan ICBP. Namun, kenaikan ini juga berisiko membebani emiten peritel MAPI dan MIDI.

Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia Sharon Natasha mengatakan besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) pada 2025 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang meningkat 3,5%.

“Kenaikan UMP tentunya berhubungan dengan daya beli masyarakat, sehingga sektor consumer staples itu berpotensi diuntungkan,” pungkas Sharon dalam acara Berita Tentang Saham (BTS), Selasa (3/12/2024).

Adapun saham yang berpeluang diuntungkan, antara lain PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).

Menurut Sharon, saham-saham itu berpotensi meraih benefit dari kenaikan UMP karena memiliki produk beragam dengan harga menyasar berbagai kelas masyarakat.

Di sisi lain, kenaikan UMP 2025 berisiko menjadi sentimen negatif bagi emiten konsumer peritel dengan rasio beban gaji terhadap laba bersih yang cukup tinggi. Meski demikian, dampak ini diperkirakan berdampak minimal.

“Memang dampaknya itu negatif, tetapi cenderung minim karena peritel mampu meneruskan kenaikan beban atau harga ke konsumen,” kata Sharon.

Saham yang berpotensi dirugikan dari kenaikan UMP 2025, antara lain saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Dengan seluruh proyeksi tersebut, CGS International merekomendasikan add untuk ICBP dan MYOR dengan target harga masing-masing Rp12.400 dan Rp2.850.

Rekomendasi serupa juga disematkan kepada CMRY dengan target Rp5.600, sedangkan SIDO meraih peringkat tahan di level Rp700 per saham. Adapun saham UNVR meraih peringkat reduce dengan target harga Rp1.720.

Dalam kesempatan sebelumnya, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menuturkan bahwa kenaikan upah minimum akan bergantung pada kebijakan masing-masing provinsi dalam mengerek besaran upah.

Dia memandang, jika kenaikan yang ditetapkan berbagai provinsi cenderung tinggi, hal tersebut berpeluang menjadi sentimen positif bagi emiten konsumer karena kemungkinan besar konsumsi masyarakat bertumbuh.

“Kebijakan pemerintah diharapkan bisa mendorong konsumsi masyarakat, yang mana saat ini masih cenderung melambat, khususnya menengah ke bawah. Jika konsumsi membaik, maka hal itu bisa mendorong kinerja emiten konsumer,” tutur Azis.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper