Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen pengelola jaringan restoran KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) merancang strategi untuk menggenjot kinerja perseroan di tengah posisi keuangan yang merugi dan pengurangan jumlah gerai.
Direktur Fast Food Indonesia Wahyudi Martono mengatakan bahwa salah satu strategi perseroan yang akan digencarkan adalah dengan melakukan marketing yang lebih agresif, baik menggunakan media elektronik maupun media konvensional, seperti televisi.
Dia menjelaskan bahwa strategi yang juga dilakukan manajemen FAST berpegang dengan tiga pilar perseroan, yaitu produk, sdm, dan aset.
Pada tahun depan, lanjutnya, perseroan akan lebih meningkatkan exposure time terhadap media atau terhadap iklan dan promosi yang akan dilakukan di beberapa media.
"Intinya kami ingin mempertahankan posisi brand kami di dalam baik itu secara merek, kualitas, dan juga penjualan kepada konsumen kami," ucapnya dalam paparan publik, Jumat (29/11/2024).
Selain itu, dia mengatakan bahwa perseroan juga melakukan training terhadap sumber daya manusia (SDM) atau para karyawan KFC Indonesia untuk dapat memperbaiki atau meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
"Misi kami terdiri atas produk, pelanggan, restoran, karyawan, operasi, dan pemegang saham. Mutu yang paling utama, semua produk disiapkan dan disajikan dengan mutu terkini. Semua restoran kami tentang kemudahan bagi pelanggan, dan aset selalu dijaga dengan baik," tambahnya.
Di sisi profitabilitas, dia mengungkap bahwa PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan rugi bersih Rp557,08 miliar hingga kuartal III/2024.
Kerugian tersebut berimbas terhadap keputusan perusahaan untuk menutup sebanyak 47 gerai KFC hingga September 2024 yang mencakup 39 gerai di Jawa, 3 gerai di Sulawesi, 1 gerai di Bali, dan 4 gerai di Sumatra.
Hingga 30 September 2024, perusahaan saat ini mengoperasikan 715 gerai restoran dari sebelumnya 762 gerai pada 31 Desember 2023.
Adapun, penutupan gerai tersebut berimbas terhadap efisiensi karyawan sebanyak 2.274 orang. Per kuartal III/2024, FAST memiliki sebanyak 13.715 karyawan dari 15.989 karyawan pada 31 Desember 2023.