Bisnis.com, JAKARTA -- Harga Bitcoin pagi ini (26/11/2024) pukul 7.55 WIB mengalami koreksi ke level US$93.922,2. Meski bukan harga tertinggi, level ini telah menembus level psikologis sejak pekan lalu di atas US$90.000 untuk pertama kalinya. Kondisi lonjakan aset kripto global.
Lonjakan harga aset kripto seiring terpilihnya Donald Trump untuk kali kedua sebagai Presiden Amerika Serikat. Sosok berlatar pengusaha ini yang menunjukkan keberpihaknnya kepada aset koin kripto akan berkantor sebagai presiden mulai Januari 2025 mendatang.
Trump sendiri diketahui memiliki jaringan bisnis seputar aset kripto. Pada September lalu, dia meluncurkan World Liberty Financial (WLF). Layanan yang membuat keuangan terdesentralisasi (DeFi) dapat diakses oleh masyarakat. Keuangan terdesentralisasi mengacu pada alat berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna untuk secara langsung memperdagangkan, meminjam, meminjamkan, dan menginvestasikan aset tanpa perantara tradisional.
Selama peluncuran awal World Liberty, proyek yang berbasis di Wilmington, Delaware ini menargetkan menghimpun US$300 juta dengan valuasi $1,5 miliar. Namun, baru-baru ini terungkap bahwa penawaran token senilai $300 juta tersebut sebagian besar dipasarkan di luar negeri.
World Liberty mengajukan pemberitahuan kepada regulator Amerika tentang penawaran tersebut, yang menyatakan bahwa "saat ini hanya berencana" untuk menjual token senilai US$30 juta di AS. Setelah mencapai ambang batas $30 juta, World Liberty akan menghentikan penawaran di AS, meskipun perusahaan tersebut memiliki sekitar $288,5 juta token yang tersedia untuk dijual, menurut dokumen tersebut.
Pengusaha kripto kontroversial kelahiran China Justin Sun diketahui telah menginvestasikan US$30 juta di World Liberty Financial milik Trump, menjadikannya investor terbesar dalam proyek keuangan terdesentralisasi tersebut.
Baca Juga
“AS menjadi pusat blockchain, dan Bitcoin berutang kepada @realDonaldTrump!,” Sun, pendiri perusahaan mata uang kripto Tron, mengumumkan dalam sebuah posting di X dikutip dari Bloomberg.
Lonjakan Kekayaan
Terpilihnya Donald Trump memba lonjakan kekayaan bagi para pengumpul aset kripto. Menurut Forbes, 11 miliarder kripto papan atas, yang sebagian besar kepemilikannya terdiri dari token likuid dan saham, secara kolektif diperkirakan telah mendapat tambahan kekayaan total US$38 miliar atau sekitar Rp604 triliun ke kekayaan sejauh ini.
Sekitar US$24 miliar atau 63% dari total peningkatan terjadi setelah 1 September ketika industri menjadi semakin optimis, ditambah dengan kemenangan akhir Donald Trump dalam pemilihan presiden pada tanggal 5 November.
Mengenai persentase keuntungan, pemenang terbesar adalah para pemimpin perusahaan yang diperdagangkan secara publik yang sahamnya diperdagangkan sebagai pemain besar pada bitcoin itu sendiri.
Peraih keuntungan terbesar hingga akhir pekan lalu dalam perubahan persentase sejauh ini adalah penggemar bitcoin dan ketua MicroStrategy, Michael Saylor.
Saham perusahaannya, yang memiliki simpanan bitcoin perusahaan terbesar di dunia, senilai US$25,6 miliar, naik 464% tahun ini. Bitcoin, sebagai perbandingan, naik 110%.
Kekayaan bersih Saylor, yang sebagian besar terdiri dari bitcoin, dan sahamnya di perusahaan tumbuh sebesar 291% hingga mencapai US$8,8 miliar.
Berikutnya adalah CEO Galaxy Digital Mike Novogratz, yang memanfaatkan lonjakan harga saham perusahaannya sebesar 150% tahun ini hingga kenaikan kekayaan bersih sebesar 123%, dari US$3,2 miliar menjadi US$5,9 miliar.
Selain itu, CEO Coinbase Brian Armstrong juga mengalami peningkatan besar. Kekayaan bersihnya melonjak 80%, melonjak dari US$7,6 miliar pada awal tahun menjadi US$13,8 miliar, menjadikannya orang terkaya kedua dalam industri kripto.
Sebagian besar peningkatan kekayaan Armstrong terjadi dalam dua bulan terakhir, ketika dia memanfaatkan kenaikan saham Coinbase sebesar 74% selama periode tersebut menjadi tambahan kekayaan sebesar US$5,7 miliar.
Peraih keuntungan terbesar selanjutnya dalam total dolar adalah Changpeng Zhao, mantan CEO Binance, mantan narapidana yang baru saja menghabiskan empat bulan di penjara federal sebagai bagian dari perjanjian pembelaan dengan Departemen Kehakiman di mana dia mengaku bersalah atas pelanggaran anti pencucian uang dan sanksi.
Kekayaannya terdiri dari saham Binance senilai US$33 miliar meskipun dia tidak lagi memiliki peran operasional di perusahaan tersebut. Ia juga memiliki persediaan 94 juta token BNB yang diungkap Forbes dalam investigasi tahun 2023.