Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan peritel barang rumah tangga MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. akan menggelar penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. Di tengah langkah IPO, kinerja laba calon emiten peritel ini telah tumbuh pesat.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Senin (25/11/2024), MR DIY akan menawarkan sebanyak 2.519.039.400 atau 2,51 miliar saham dengan nominal Rp25 per saham kepada publik melalui IPO. Jumlah tersebut terdiri atas 2.267.135.400 (9%) saham milik pemegang saham penjual Azara Alpina Sdn. Bhd. dan 251.904.000 (1%) saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan.
Harga penawaran IPO saham MR DIY dipatok sekitar Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. Dengan demikian, MR DIY berpotensi meraup dana IPO sekitar Rp4,15 triliun hingga Rp4,71 triliun.
Masa penawaran awal diperkirakan digelar pada 25 November–3 Desember 2024 dengan tanggal efektif IPO diperkirakan pada 11 Desember 2024.
Seiring dengan langkah IPO tersebut, MR DIY telah membukukan kinerja laba yang moncer. Sampai semester I/2024, MR D.I.Y telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp532,15 miliar, melesat 228,44% secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp162,02 miliar.
Kinerja laba bersih yang moncer seiring dengan penjualan MR DIY yang melesat 92,54% yoy menjadi Rp3,2 triliun per semester I/2024, dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,66 triliun.
Penjualan tersebut dihasilkan dari 824 toko MR DIY yang telah beroperasi di seluruh Indonesia. Perseroan mengoperasikan seluruh toko secara langsung dan tidak melalui sistem waralaba atau keagenan. Seluruh toko MR DIY beroperasi di atas lahan yang telah disewa. Toko-toko Perseroan memiliki lebih dari 18.000 SKU rata-rata per toko.
Adapun, MR DIY telah membukukan aset sebesar Rp4,84 triliun per semester I/2024, naik dibandingkan dengan Rp3,64 triliun per akhir 2023.
Lalu, liabilitas MR DIY turun dari Rp7,84 triliun per akhir 2023, menjadi Rp2,71 triliun per semester I/2024. Perseroan pun menghasilkan ekuitas Rp2,13 triliun per semester I/2024, naik dari Rp860,48 miliar per akhir 2023.
Sementara itu, raupan dana IPO yang akan diraihnya nanti akan dimanfaatkan untuk sejumlah keperluan. Sekitar 60% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Lalu, sekitar 30% akan digunakan oleh perusahaan anak perseroan untuk biaya pembukaan toko baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan dan perlengkapan toko di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku.
Selain itu, sekitar 10% akan digunakan oleh entitas anak PT Duta Sentosa Yasa untuk modal kerja operasional yang mencakup, namun tidak terbatas untuk biaya pembelian persediaan, biaya logistik, dan sebagainya.