Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah BUMN yang Dikelola Danantara Dipastikan Bertambah, Tak Hanya 7 Perusahaan

Jumlah BUMN yang dikelola BPI Danantara dipastikan bertambah seiring adanya peraturan baru yang nantinya mengakomodir gerak lembaga baru tersebut.
Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad (kiri) serta Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan pernyataan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom Indonesia di Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024)/Bisnis - Dionisio Damara
Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad (kiri) serta Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan pernyataan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom Indonesia di Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024)/Bisnis - Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA - Nakhoda BPI Danantara atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara menyatakan 7 BUMN dengan aset jumbo akan menjadi pilot project atau proyek percobaan lembaga baru ini.

Tujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan holding BUMN pertambangan MIND ID.

"Iya saya pikir tujuh itu yang mewakili seluruh BUMN dan itu menjadi istilahnya pilot project," ujar Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod saat ditemui awak media di Jakarta pada Selasa (19/11/2024).

Danantara secara bertahap memang disiapkan sebagai cikal bakal superholding yang bakal mengonsolidasikan berbagai aset BUMN.

Pada tahap awal, dana kelolaan atau asset under management (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA). Selanjutnya, sebanyak 7 BUMN bakal dikonsolidasikan ke dalam Danantara.

Apabila konsolidasi berjalan mulus, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sebesar US$600 miliar atau sekitar Rp9.400 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan bakal meningkat hingga mencapai angka US$982 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad menuturkan bahwa jumlah BUMN yang dikelola kemungkinan akan bertambah seiring adanya peraturan baru yang kelak mengakomodasi gerak Danantara. 

"Nanti akan ada perubahan peraturan yang kami ajukan sehingga kemudian pengalihan ini bisa berjalan sesuai dokumen undang-undang. Sementara tujuh [BUMN] ini, nanti akan ada tambahan," ucapnya.

Di sisi lain, pembentukan payung hukum berupa peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden atau Perpres terkait Danantara sudah masuk tahap finalisasi. Aturan ini diklaim akan segera diteken Presiden Prabowo sepulang dari lawatannya ke sejumlah negara.  

Sebelumnya, Kaharuddin menyampaikan bahwa pemerintah juga terus mengkaji beleid lainnya seperti undang-undang BUMN, rancangan undang-undang (RUU) BUMN dan RUU Keuangan Negara sebagai landasan gerak bagi BPI Danantara ke depan. 

“Undang-undang BUMN, RUU BUMN, RUU Keuangan Negara, dan beberapa undang-undang yang lain kami bahas secara komprehensif,” ucapnya yang kini masih menjabat Direktur Utama PT PAL Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper