Bisnis.com, JAKARTA – PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) menyebut kinerja positif pendapatan dan laba bersih sepanjang periode Januari-September 2024 dipengaruhi kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Berdasarkan laporan keuangan STAA per 30 September 2024, kenaikan harga CPO sebesar 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu telah mendorong kinerja positif selama sembilan bulan pertama tahun 2024.
STAA yang merupakan perusahaan yang berfokus pada perkebunan dan pengolahan kelapa sawit ini mencatat laba bersih STAA sebesar Rp945,9 miliar dengan marjin 21,4%, naik dari Rp561 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Head of Investor Relations STAA Kevin Wijaya mengatakan penjualan perusahaan mencapai Rp4,4 triliun atau meningkat 15% secara tahunan.
"Peningkatan harga jual produk turunan kelapa sawit mendorong kinerja positif ini," kata Kevin dalam keterangannya, Senin (5/11/2024).
Pada awal 2024, lanjutnya, STAA mengumumkan beberapa proyek besar berupa pembangunan pabrik CPO ke-10 di Kalimantan Tengah yang akan commissioning pada November 2024 sehingga kapasitas PMKS meningkat menjadi 495 ton/jam.
Baca Juga
Selain itu pembangunan refinery di Lubuk Gaung Dumai dengan kapasitas 2.000 ton per hari juga akan segera akan berproduksi komersial mulai 2025 dan peningkatan kapasitas Kernel Crushing Plant di Tebing Tinggi menjadi 600 ton per hari.
“Inisiatif ini mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan nilai tambah bagi pemegang saham,” ujarnya.
EBITDA perusahaan juga tumbuh 49,4%, mencapai Rp1,5 triliun dengan marjin 33,7%, sementara laba bersih kepada Pemilik Entitas Induk (PATMI) meningkat 70,1% YoY menjadi Rp831,0 miliar per kuartal III/2024.
Per 30 September 2024, total aset PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) tercatat meningkat 12,9%, mencapai Rp7,5 triliun dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp6,7 triliun.
Total ekuitas juga mengalami kenaikan, dari Rp4,8 triliun di akhir 2023 menjadi Rp5,4 triliun per kuartal III/2024, sementara liabilitas Perseroan naik dari Rp1,9 triliun menjadi Rp2,2 triliun.
Secara operasional, STAA berhasil mencatatkan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 2,3% per kuartal III/2024, mencapai total produksi 708.870 ton.
Pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi operasional perusahaan dalam mengoptimalkan produksi dan menjaga kualitas hasil panen. Selain itu, yield TBS per hektare juga meningkat sebesar 2,1%, dengan rata-rata yield mencapai 17,8 ton per hektare.