Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Tambahan Kapal Jelang Rencana IPO

Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Chandra Daya Investasi, bersiap mengakuisisi tambahan kapal angkut.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai menyampaikan pemaparan saat acara Bisnis Indonesia Forum (BIF) di Jakarta, Jumat (9/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai menyampaikan pemaparan saat acara Bisnis Indonesia Forum (BIF) di Jakarta, Jumat (9/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi (CDI) tengah bersiap mengakuisisi tambahan kapal angkut sampai tahun depan.

Targetnya, CDI yang merupakan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tersebut memiliki 13 kapal sampai dengan 15 kapal pada 2025.

Rencana akuisisi kapal yang makin masif dari grup Prajogo Pangestu itu terjadi seiring dengan minat TPIA untuk membawa anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Pada 2025 kita target mengakuisisi tambahan kapal sampai dengan 13 kapal sampai 15 kapal nantinya kita miliki,” kata Direktur TPIA Edi Riva’i saat paparan publik di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Rencanannya, tambahan akuisisi kapal itu bakal memenuhi kebutuhan internal bisnis TPIA serta pihak eksternal untuk penyimpanan nafta hingga gas.

Selain itu, dia menambahkan, TPIA turut mendorong akuisisi lanjutan untuk CDI pada bisnis solusi dukungan logistik dan perusahaan layanan transportasi darat.

Kendati demikian, dia enggan berkomentar lebih jauh soal kemajuan pembasan internal rencana penawaran saham perdana atau IPO untuk CDI.

Market cap [CDI] ada pelabuhan, kapal, lnfrastruktur listrik, air itu sudah kebayang ukurannya sangat signifikan,” kata dia.

Sebagai informasi, CDI menjalankan bisnis infrastruktur jetty, listrik, hingga air yang akan mendukung industri petrokimia. CDI tercatat mengelola salah satu dari dua Pembangkit Listrik Siklus Gabungan turbin gas di Indonesia.

Kemudian, CDI juga memiliki perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW dengan Posco International.

Selain itu, CDI memiliki jasa penyewaan tangki perantara serta pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di Jawa.

Mengutip laporan keuangan, TPIA memiliki secara tidak langsung beberapa anak usaha melalui CDI seperti PT Redeco Petrolin Utama (RPU), PT Krakatau Chandra Energi, PT Chandra Samudera Port, PT Chandra Shipping International.

CDI dan entitas anak tercatat memiliki aset lancar sebesar US$605 juta, turun tipis dari posisi akhir 2023 yang senilai US$626,07 juta. Liabilitas CDI tercatat sebesar US$209,30 juta dengan mayoritas merupakan liabilitas jangka panjang.

CDI membukukan pendapatan sebesar US$47,11 juta pada semester I/2024. Adapun, laba periode berjalan CDI tercatat sebesar US$15,28 juta tumbuh tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang senilai US$1,44 juta.

Kendati demikian, kinerja TPIA mengalami kontraksi justru terkontraksi sepanjang paruh pertama 2024. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar US$866,5 juta, turun 19,3% YoY. Mayoritas pendapatan perseroan berasal dari bisnis kimia yang menyumbang US$819,3 juta, sisanya berasal dari bisnis infrastruktur.

TPIA mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$853,6 juta, turun 16,9% YoY, sehingga laba kotor menjadi US$12,9 juta, turun 72,7% YoY.

Adapun, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk TPIA pada semester I/2024 ialah US$47,46 juta, membengkak dari US$586.000 juta pada semester I/2023.

------------------------------- 

 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper