Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 18 Oktober 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Jumat (18/10/2024) ke level Rp15.495 per dolar AS.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (18/10/2024) ke level Rp15.495 per dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat tipis 0,07% atau 11,5 poin ke level Rp15.495 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,09% ke level 103,73.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang misalnya menguat 0,11%, dolar Singapura menguat 0,02%, dolar Hongkong menguat 0,02%, won Korea Selatan menguat 0,02%, serta baht Thailand menguat 0,28%.

Di sisi lain, haya rupee India susut tipis 0,08% terhadap dollar AS sesaat pembukaan perdagangan hari ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini di rentang Rp15.430 - Rp15.520.

Ibrahim mengatakan pasar merespons positif terhadap pemilihan susunan kabinet baru, karena presiden terpilih Prabowo memilih pemimpin yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Pelantikan kabinet merupakan salah satu poin penting,  bukan hanya dinilai tentang politik, tetapi juga seberapa jauh tim yang ada nantinya akan mampu untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% per tahun pada tahun-tahun mendatang.

Oleh sebab itu, menurutnya pelaku pasar dan investor tentu akan menantikan dengan sangat hati-hati, siapa saja yang akan masuk ke dalam kabinet.

Seiring adanya pemanggilan terhadap Sri Mulyani Indrawati yang diproyeksikan akan kembali menjadi menteri keuangan, menurutnya, pelaku pasar akan merespons secara positif.

"Mungkin kita juga harus menunggu penetapan selanjutnya dari kabinet yang ada, sehingga bisa mendapatkan kepastian lebih lanjut tentang rencana selanjutnya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper