Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Energy (ADRO) Jelaskan Hasil RUPSLB soal Spin-off AAI

RUPSLB Adaro Energy Indonesia (ADRO) menyetujui rencana spin off anak usaha mereka, PT Adaro Andalan Indonesia hari ini, Jumat (18/10/2024).
RUPSLB Adaro Energy Indonesia (ADRO) menyetujui rencana spin off anak usaha mereka, PT Adaro Andalan Indonesia hari ini, Jumat (18/10/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
RUPSLB Adaro Energy Indonesia (ADRO) menyetujui rencana spin off anak usaha mereka, PT Adaro Andalan Indonesia hari ini, Jumat (18/10/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana spin off anak usaha mereka, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya bermaksud untuk terus mengupayakan ekspansi strategis dan diversifikasi di segmen non-pertambangan batu bara demi menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mencapai target untuk menghasilkan sekitar 50% pendapatan dari non batu bara termal paling lambat tahun 2030.

“Kami berterima kasih kepada para pemegang saham atas partisipasi dan dukungan mereka bagi terselenggaranya RUPSLB ini sehingga kita dapat mencapai tujuan serta melaksanakan rencana transaksi material," kata Boy Thohir dalam siaran persnya, Jumat (18/10/2024).

Dia melanjutkan, ADRO berpandangan langkah ini efektif untuk memaksimalkan kinerja PT Adaro Andalan Indonesia dan pilar bisnis nonbatu bara termal. Pasalnya, hal tersebut memungkinkan masing-masing perusahaan untuk berfokus pada pengembangan kekuatan inti serta terus memanfaatkan sumber daya dan potensinya.

Adapun RUPSLB telah menyetujui mata acara rapat untuk menjual sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki Perusahaan atas PT Adaro Andalan Indonesia.

ADRO berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah.

ADRO berkomitmen untuk memiliki sekitar 50% dari total pendapatan berasal dari bisnis non batu bara termal paling lambat tahun 2030, yang akan dicapai dengan meningkatkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia.

Untuk memenuhi komitmen tersebut, ADRO bermaksud memisahkan bisnis-bisnis di bawah segmen pertambangan beserta sejumlah bisnis pendukung di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) dari pilar Adaro Minerals dan Adaro Green agar dapat memaksimalkan kinerja AAI dan pilar-pilar non batu bara termal tersebut karena langkah ini akan memungkinkan masing-masing perusahaan untuk berfokus pada pengembangan kekuatan inti mereka.

Transaksi ini diperkirakan akan mendukung AAI serta segmen-segmen bisnis non batu bara termal untuk memperkuat fokus pada pengembangan dan kinerja.

Pemisahan ini juga akan memungkinkan bisnis-bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih besar, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, dan akses yang lebih luas terhadap proyek-proyek hijau dengan para mitra bisnis potensial papan atas, selain dari menawarkan kepada investor publik lebih banyak opsi investasi yang lebih sesuai dengan minat dan pandangan mereka.

Transaksi ini dilaksanakan melalui penawaran umum saham AAI sesuai peraturan pasar modal yang berlaku, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.04/2017.

Dengan tunduk pada diperolehnya pernyataan efektif dari OJK atas pernyataan pendaftaran ADRO sehubungan dengan penawaran umum oleh pemegang saham berdasarkan POJK 76/2017, ADRO akan memberikan kesempatan kepada para pemegang sahamnya untuk berpartisipasi pada transaksi ini sebagai pembeli.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper