Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Antam (ANTM) Kian Mengembang 4 Tahun Terakhir

Emiten bagian dari Holding BUMN PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan kenaikan jumlah aset dalam 4 tahun terakhir.
Karyawan menunjukkan emas batangan di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menunjukkan emas batangan di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bagian dari Holding BUMN PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan peningkatan signifikan kinerja asetnya selama 4 tahun terakhir.

Hingga semester I/2024, total aset perusahaan mencapai Rp39,18 triliun, menunjukkan stabilitas pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sekretaris Perusahaan ANTM Faisal Alkadrie menjelaskan pertumbuhan ini dicapai melalui pengendalian biaya yang efektif serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan seperti nikel, emas, dan bauksit.

"Laba tahun berjalan pada 2023 mencapai Rp3,08 triliun, yang menjadi cerminan dari kinerja profitabilitas perusahaan," ujar Faisal dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).

Sebelumnya, sejak 2020 hingga 2023, total aset Antam melonjak sebesar 35% dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) mencapai 10,5%.

Pada 2020, aset perusahaan berada di angka Rp31,72 triliun, dan terus bertumbuh menjadi Rp32,91 triliun pada 2021. Puncaknya, pada akhir 2023, ANTAM melaporkan total aset sebesar Rp42,85 triliun, mengalami kenaikan tajam sebesar 27% dibanding pada 2022 yang mencapai Rp33,64 triliun.

Tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Antam turut mendukung capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang mencapai Rp6,55 triliun pada 2023. 

Selain itu, Antam juga berhasil menjaga profitabilitas dengan laba kotor sebesar Rp6,31 triliun dan laba usaha Rp2,62 triliun, yang memperkuat posisi keuangannya.

Kenaikan signifikan juga terlihat dari saldo kas dan setara kas perusahaan yang meningkat lebih dari dua kali lipat, dari Rp4,48 triliun pada 2022 menjadi Rp9,21 triliun pada akhir 2023.

Lonjakan ini, yang mencapai 106%, semakin memperkuat fondasi keuangan Antam untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.

"Secara keseluruhan, pencapaian ini menunjukkan Antm terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain kunci di sektor pertambangan nasional, dengan fokus pada efisiensi operasional dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan," tutup Faisal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper