Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam membeberkan alasan di balik keputusan perusahaan membagikan seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.
Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, menjelaskan bahwa pembagian 100% laba bersih sebagai dividen merupakan bentuk apresiasi terhadap kepercayaan investor, sekaligus bukti solidnya kondisi keuangan perseroan.
“Pembagian dividen ini juga merupakan wujud apresiasi Perusahaan atas kepercayaan dan dukungan pemegang saham,” ujar Ardianto dalam keterangan resmi, Selasa (15/7/2025).
Dividen tersebut telah dibayarkan pada 11 Juli 2025, sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang digelar pada 12 Juni 2025. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp3,65 triliun, seluruhnya berasal dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Secara rinci, dividen per saham tercatat sebesar Rp151,77. Sementara bagi pemegang CHESS Depository Interest (CDI) di Australian Securities Exchange (ASX), dividen setara Rp758,86 per CDI, dengan rasio satu CDI mewakili lima saham Seri B ANTM.
Kebijakan ini sejalan dengan prospektus ANTAM, yang menyatakan bahwa perseroan secara konsisten membagikan dividen tunai setidaknya satu kali setahun, dengan minimal 30% dari laba bersih setelah pajak. Namun, RUPS tetap memiliki kewenangan menentukan besaran final sesuai kondisi keuangan.
Baca Juga
Konsistensi Antam dalam membagikan dividen turut memperkuat posisinya dalam Indeks IDX High Dividend 20, yang memuat 20 saham dengan rekam jejak dividen tinggi selama tiga tahun terakhir.
Atas kebijakan konsisten tersebut, ANTAM juga diganjar penghargaan Most Consistent Dividend Policy dalam ajang 15th Institutional Investor Corporate Awards 2025 yang diselenggarakan Alpha Southeast Asia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.