Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke level 620,56 pada perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2024).
Indeks kali ini ditekan oleh pelemahan harga tiga saham perbankan BUMN di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) hingga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09.00 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini susut cukup lebar 1,32% ke level 620,56 sesaat setelah pembukaan.
Indeks Bisnis-27 bergerak di kisaran 615,40 hingga 621,59 pada pembukaan perdagangan hari ini.
Dari 27 konstituen, terdapat 8 saham di zona hijau atau menguat, dan 16 saham parkir di zona merah, serta 3 saham berjalan di tempat atau stagnan.
Sesaat pembukaan perdagangan sesi I hari ini, saham BBRI langsung tertekan 2,26% atau turun 125 poin ke level Rp5.400 per saham. Kendati demikian, BBRI berhasil menghimpun transaksi jumbo mencapai Rp496 miliar yang melibatkan 92 juta saham.
BBNI turut tertekan cukup dalam 2,16% atau turun 125 poin ke level Rp5.675 per saham. BBNI menghimpun transaksi Rp49 miliar yang melibatkan 9 juta saham.
Selanjutnya, BMRI turut tertekan 1,68% ke level Rp7.300 per saham. Emiten bank pelat merah itu berhasil menghimpun transaksi Rp132 miliar yang melibatkan 18 juta saham.
Sementara itu, indeks ditopang oleh penguatan harga saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) hingga PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR). Dua emiten itu masing-masing mencatatkan penguatan harga saham 1,58% dan 0,79% ke harga yang sama Rp3.850 per saham.
Seperti diketahui, kapitalisasi pasar dari Indeks Bisnis-27 saat ini telah menembus angka sekitar Rp4.920,04 triliun. Adapun nilai transaksi harian berada di kisaran Rp6,38 triliun yang melibatkan 1,68 miliar saham.
Di sisi lain, indeks harga saham gabungan (IHSG) turut dibuka melemah di level 7.747 atau susut 0,72% pada perdagangan hari ini.
Indeks komposit kali ini bergerak di level terendah 7.707 sampai level tertingginya 7.760.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
