Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Sachs Prediksi Harga Emas Tembus US$2.700 Tahun Depan

Goldman Sachs optimistis terhadap harga emas di tengah sentimen permintaan bank sentral dan penurunan suku bunga bank sentral AS atau The Fed.
Emas batangan dijual di toko Gold Investments Ltd. di London, Inggris. Bloomberg/Chris Ratcliffe
Emas batangan dijual di toko Gold Investments Ltd. di London, Inggris. Bloomberg/Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs menegaskan kembali pandangan optimisnya terhadap harga emas di tengah sentimen permintaan bank sentral dan penurunan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), dalam pertemuan kebijakan minggu ini.

Mengutip Reuters pada Selasa (17/9/2024), harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa sebesar US$2.589,6 per ounce pada perdagangan Senin waktu AS. Kenaikan harga emas didukung oleh melemahnya dolar dan prospek penurunan suku bunga besar-besaran oleh The Fed.

Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 33% untuk penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed pada 17-18 September dan peluang sebesar 67% untuk penurunan suku bunga AS sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

“Meskipun kami melihat beberapa penurunan taktis terhadap harga emas berdasarkan skenario dasar ekonom kami yaitu pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25bp pada hari Rabu, kami mengulangi rekomendasi perdagangan emas jangka panjang kami dan target harga kami sebesar US$2,700 per troy ounce pada awal tahun 2025,” jelas Goldman Sachs dalam laporannya.

Goldman Sachs mencatat bahwa meskipun permintaan yang lebih tinggi secara struktural dari bank sentral telah mengatur ulang hubungan pada tingkat harga, perubahan suku bunga terus mendorong fluktuasi harga emas.

Hal ini juga menunjukkan bahwa instrumen exchange traded funds (ETF) di bursa yang didukung oleh emas fisik secara konsisten meningkat seiring dengan penurunan suku bunga kebijakan Federal Reserve.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan ada indikasi harga emas dunia akan mencapai level US$2.600 per troy ounce dalam dua hari mendatang.  

Menurut Ibrahim, indikasi kenaikan harga emas dunia dipengaruhi oleh empat sentimen utama. Pertama, spekulasi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini. 

“Setelah data pengangguran yang stagnan, ada indikasi bahwa bank sentral AS mungkin akan menurunkan suku bunga tidak hanya 25 basis poin, tetapi 50 basis poin,” ujar Ibrahim kepada awak media, Senin (16/9/2024). 

Dia menuturkan pelaku pasar saat ini sedang menantikan pernyataan bank sentral AS terkait peluang penurunan suku bunga acuan hingga 110 basis poin (bps). Spekulasi tersebut akhirnya melemahkan greenback dan memperkuat harga emas. 

Faktor kedua dipengaruhi memanasnya bursa pemilihan presiden AS, termasuk percobaan pembunuhan terhadap calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang memberikan dampak terhadap ketidakstabilan politik Negeri Paman Sam.  

“Memanasnya kondisi perpolitikan di AS ini juga dimanfaatkan oleh para spekulator untuk melakukan kembali pembelian terhadap emas,” kata Ibrahim. 

Ketiga, perlambatan ekonomi di China akibat masalah gagal bayar obligasi properti dan penurunan neraca perdagangan. Dia mengatakan kondisi tersebut semakin memperburuk kontraksi ekonomi China, dengan tingkat pengangguran yang tinggi. 

Keempat adalah negara-negara yang sedang mengalami konflik, seperti di China, Taiwan, Rusia, Eropa, dan Timur Tengah membeli emas secara besar-besaran sebagai aset pelindung (safe haven) untuk mempersiapkan diri jika terjadi perang dalam skala besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper