Usai Kepastian Alibaba, Investor Bisa Fokus ke Fundamental GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Alibaba, perusahaan teknologi dan e-commerce global.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Alibaba, perusahaan teknologi dan e-commerce global. Kolaborasi ini akan menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi Alibaba Cloud untuk mendukung keseluruhan ekosistem GoTo. 

Selain itu, manajemen GOTO menegaskan penguatan kemitraan strategis ini akan mengukuhkan komitmen Alibaba sebagai investor jangka panjang GoTo.

Berdasarkan keterangan resmi, kemitraan ini akan dilakukan selama 5 tahun, dengan komitmen Alibaba untuk mempertahankan kepemilikan saham GoTo selama periode kemitraan tersebut. Per 31 Agustus 2024, Alibaba Group memiliki 88.531.124.993 saham seri A GoTo melalui Taobao China Holding Limited.

Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia memandang kepastian sikap Alibaba yang menjadi investor institusi terbesar kedua setelah Softbank di GOTO ini akan membuat keragu-raguan pelaku pasar berkurang drastis. Hal ini lantaran salah satu penyebab masifnya tekanan jual saham GOTO dalam beberapa bulan terakhir adalah kabar miring keluarnya investor strategis, salah satunya Alibaba.

“Kepastian Alibaba ini semestinya membuat pelaku pasar kembali lagi melihat ke bisnis dan fundamental GOTO. Kita lihat pertumbuhan pendapatan mereka di semester I meningkat, rugi bersih juga berkurang drastis,” katanya, dihubungi Bisnis.com.

Selama ini, kata Sarkia Adelia, saham GOTO sudah tertekan hampir 20% dalam 6 bulan terakhir, bahkan sempat lama bertahan di level bawah Rp55/saham. Tekanan jual asing atau net foreign sell bahkan mencapai sekitar Rp500 miliar dalam 6 bulan terakhir. 

“Dalam beberapa bulan terakhir, harga saham GOTO tidak mencerminkan fundamental dan kinerja perusahaan yang semakin kuat dari kuartal ke kuartal. Kepastian bertahannya Alibaba untuk 5 tahun ke depan ini ini akan membuat appetite market terhadap saham GoTo semakin kuat , tidak lagi bergantung pada persepsi soal bimbangnya investor GoTo,” katanya.

Sebelumnya dalam rilis kinerja 6 bulan pertama tahun ini, manajemen GOTO mengungkapkan pertumbuhan kinerja year on year (YoY). Pendapatan bersih GOTO di semester I-2024 tembus Rp7,74 triliun, naik 12,4% dari periode yang sama Juni 2023 Rp6,88 triliun.

GOTO juga mampu menekan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3% menjadi Rp2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya Rp7,16 triliun.

Riset terbaru PT Samuel Sekuritas Indonesia juga menilai performa GOTO khususnya di Q2-2024 (3 bulan) menjadi kekuatan karena berhasil menekan kerugian EBITDA grup yang disesuaikan menjadi tersisa Rp 48 miliar. Hal ini didukung oleh margin kontribusi sebesar Rp1,2 triliun atau melesat 145,1% YoY dan naik 5,5% secara kuartalan (QoQ). 

“[Pertumbuhan] ini berkat peluncuran GojekPlus+, yang meningkatkan daya tarik bagi pengguna secara keseluruhan dengan biaya insentif dan biaya marketing serta penjualan yang minimal,” tulis dua analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan dan Laurencia Hiemas, dalam riset 30 Agustus 2024.

Samuel menilai peluang bisnis GOTO ke depan khususnya di semester kedua adalah peluncuran penuh layanan buy now pay later (BNPL), yang akan membantu meningkatkan pendapatan dan laba bisnis fintech lewat GoTo Financial (GTF).

Alibaba Cloud

Dalam keterangan resmi Selasa (17/9), GOTO berkomitmen untuk menggunakan layanan Alibaba Cloud, unit bisnis di bidang layanan teknologi dan kecerdasan dari Alibaba Group, untuk 5 tahun ke depan. Langkah ini akan memperkuat layanan serta inovasi digital GoTo dengan dukungan AI dan teknologi cloud terdepan dari Alibaba. 

“Kemitraan ini menjadi titik pencapaian penting dalam upaya kami menghadirkan ekonomi digital Indonesia yang tangguh dan inklusif. Langkah ini juga memperkuat komitmen GoTo menghadirkan kemitraan yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” kata Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo, dalam siaran pers, Selasa (17/9).

Selina Yuan, Vice President Alibaba Group dan Presiden Alibaba Cloud Intelligence International mengatakan kemitraan strategis ini menggabungkan kemampuan cloud computing dan kecerdasan buatan kelas dunia dari Alibaba Cloud dengan ekosistem luas GoTo.

“Kami berharap dapat memberdayakan berbagai bisnis di Indonesia dan mendorong inovasi untuk memacu pertumbuhan jangka panjang,” katanya.

Kemitraan ini akan menjadi salah satu kemitraan strategis Alibaba Cloud yang paling signifikan di Asia Tenggara. Layanan cloud GoTo akan bermigrasi ke sistem Alibaba Cloud mulai Oktober. Perubahan ini akan menyederhanakan kegiatan operasional, meningkatkan efisiensi layanan dan menekan biaya operasional GoTo. 

Dari pasar modal, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada akhir perdagangan Selasa sore ini (17/9), saham GOTO melesat 7% di level Rp 65/saham dan sepekan menguat hingga 23%. 

Penguatan ini menjadi yang tertinggi di September ini setelah sebelumnya saham GOTO berada di level bawah Rp52 pada 3 September lalu. Dalam 3 bulan terakhir ini saham GOTO tercatat naik 25% dengan kapitalisasi pasar Rp78 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper