Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Saham Konsumer dan Ritel di Tengah Deflasi 4 Bulan Beruntun

Sejumlah saham konsumer dan ritel mampu mencatatkan kenaikan harga di tengah indikasi pelemahan daya beli, yang tercermin dari deflasi empat bulan beruntun.
Pengunjung berbelanja di salah satu minimarket di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman
Pengunjung berbelanja di salah satu minimarket di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadinya kondisi deflasi selama empat bulan berturut-turut atau sejak Mei hingga Agustus 2024 yang dikhawatirkan menjadi indikasi pelemahan daya beli masyarakat. Di tengah kondisi tersebut, bagaimana reli saham emiten konsumer serta ritel?

Dalam kondisi terbaru, pada Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03% secara bulanan (month-to-month/MtM). Deflasi yang terjadi sejalan dengan penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustsus 2024. 

Kelompok makanan minuman dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar pada Agustus 2024, yakni sebesar 0,52% dan dengan andil 0,15%.

Sementara, tingkat inflasi Indonesia mencapai 2,12% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya atau Juli 2024 sebesar 2,13% yoy. 

Di tengah kondisi itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024) menguat 0,31% atau 23,79 poin ke level 7.694,53. 

Pada perdagangan hari ini sebanyak 351 saham menguat, 243 saham melemah, dan 200 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.669,92—7.726,18. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp13.163,25 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan kondisi saat ini memang terjadi deflasi serta tren penurunan inflasi karena adanya penurunan daya beli konsumsi masyarakat.

"Apabila ini terus mengalami penurunan maka hal ini bisa meperlambat pertumbuhan GDP [gross domestic product] sehingga bisa berdampak negatif kedepannya bagi IHSG," ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/9/2024).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tren deflasi serta penurunan tingkat inflasi didorong adanya beberapa faktor. "Yang ditekankan adalah faktor domestic consumption relatif agak moderat," ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/9/2024).

Menurutnya, konsumsi domestik melemah setelah mencapai puncak pada kuartal II/2024 saat momen lebaran. Adapun, menurut Nafan kondisi konsumsi domestik atau daya beli masyarakat ini akan memengaruhi laju sejumlah emiten di sejumlah sektor, seperti konsumer dan ritel.

Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah emiten konsumer dan ritel yang mencatatkan penurunan harga saham. Emiten grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) misalnya mencatatkan penurunan harga saham 1,82% pada perdagangan hari ini, ke level Rp6.725.

PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mencatatkan penurunan harga saham 0,75% ke level Rp2.640.

Lalu, emiten ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) masing-masing mencatatkan pelemahan 0,34% dan 0,47%.

Meski begitu, deretan emiten konsumer serta peritel lainnya membukukan kinerja saham yang menguat. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatatkan penguatan 0,88% ke Rp2.290.

***

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) mencatatkan penguatan harga saham 0,33% ke level Rp1.500. Lalu, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) mencatatkan penguatan harga saham 1,85% ke level Rp550.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper