Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modus Baru Penipuan Berbasis Aset Kripto, Saldo Rekening Warga AS Terkuras

Tren penipuan investasi aset kripto menggunakan skema Ponzi marak dan telah menimbulkan kerugian besar bagi warga AS.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Kendati secara hitam di atas putih mengalami tren penurunan ketimbang periode 2022 yang nilainya US$39,6 miliar, Tim Chainalysis menekankan bahwa temuan sepanjang 2023 merupakan batas bawah dan masih bisa bertambah.

"Sebagai contoh, dalam laporan kami tahun lalu, transaksi kripto ilegal 2022 kami perkirakan mencapai US$20,6 miliar, sebelum kami perbarui menjadi US$39,6 miliar," ujar Direktur Riset Chainalysis Kim Grauer dalam laporan itu.

Riset yang diterbitkan pada awal Maret 2024 itu membuktikan pula bahwa kripto ilegal akibat penipuan, peretasan, dan pencurian yang mengincar individu pun masih terjadi.

Secara terperinci, kripto ilegal akibat ransomware mencatatkan rekor menjadi US$1,1 miliar pada 2023, naik hampir dua kali lipat dari tahun lalu.

Adapun, nominal kripto ilegal akibat penipuan atau scam juga dalam tren turun dari US$6,5 miliar di 2022 menjadi US$4,6 miliar pada 2023.

Modus yang menjadi tren pada 2023 adalah penipuan investasi melalui pig butchering, disusul penipuan berbasis NFT, rug pull, penipuan berbasis giveaway, serta penipuan berbasis phising atau penyamaran.

Terakhir, pencurian token akibat peretasan juga dalam tren turun dari US$3,7 miliar pada 2022 menjadi US$1,7 miliar saja sepanjang 2023. Namun, Chainalysis mencatat aksi percobaan peretasan masih dalam tren tinggi dan terhitung meningkat.

Lembaga Edukasi Kripto Pintu Academy menekankan bahwa skema piramida juga bisa terjadi dalam lanskap kripto.

Secara umum, model bisnisnya adalah mendapatkan keuntungan dengan merekrut anggota baru, di mana harus membayar uang muka dan membeli produk untuk bergabung. Anggota yang bergabung paling akhir akan menjadi yang paling dirugikan.

"Anggota baru kemudian merekrut anggota lain untuk mendapatkan komisi, menciptakan lebih banyak penawaran daripada permintaan. Biasanya punya karakter menjanjikan keuntungan tinggi dengan risiko rendah dan memerlukan biaya di muka," jelasnya dalam keterangan resmi. 

Selain itu, program-program investasi berskema ponzi biasanya menunjukkan hasil yang terlalu konsisten, menggunakan strategi bisnis yang kompleks dan rahasia, bertumpu pada perekrutan anggota baru, serta anggota harus membeli banyak persediaan produk.

Namun, kendati kripto sedang dalam tren digunakan untuk penipuan, Tim Pintu Academy menekankan bahwa aset kripto itu sendiri bukan berarti semuanya scam.

Contoh, pionir aset kripto, Bitcoin (BTC) adalah komoditas yang dirancang sebagai aset digital berharga untuk menyimpan nilai. Harga Bitcoin didasarkan pada penawaran dan permintaan, bukan perekrutan anggota baru.

Bitcoin juga bersifat open source dan transparan, berbeda dari skema piramida yang rumit dan rahasia. Siapapun dapat melihat kode dan berpartisipasi dalam pengembangan Bitcoin.

"Selain itu, Bitcoin didistribusikan secara adil tanpa alokasi awal untuk penciptanya, Satoshi Nakamoto, yang juga harus menambang Bitcoin seperti peserta lainnya. Bitcoin tidak memiliki pemimpin atau struktur organisasi, menjadikannya jaringan global terdesentralisasi," jelasnya.

Bitcoin merupakan jaringan moneter baru yang tumbuh cepat. Pengembangan Bitcoin dikawal oleh programmer global dan para penambang yang bekerja sama mengamankan jaringan.

Terakhir, Bitcoin tidak bergantung pada perekrutan pengguna baru karena bekerja berdasarkan protokol proof-of-work (PoW). Bitcoin juga aman, dan dapat secara mudah diakses oleh semua orang.

"Kenaikan harga Bitcoin yang cepat mungkin membuat sebagian orang mengira Bitcoin sebagai skema piramida. Namun, Bitcoin bukan skema piramida karena bersifat open source, transparan, tanpa pemimpin, dan didistribusikan secara adil," jelasnya.

Namun, memang ada praktik token tipuan, biasanya disebut praktek pump and dump, di mana investor dijerat untuk berinvestasi pada Altcoin yang tidak memiliki nilai nyata. Ketika harganya anjlok, investor yang membeli di harga tinggi menjadi yang paling dirugikan.

Oleh sebab itu, penting bagi investor kripto, baik pemula maupun berpengalaman, agar selalu waspada dan melakukan verifikasi terhadap setiap tawaran investasi atau informasi yang diterima.

Sebelum memulai, pemahaman tentang analisis fundamental token, bagaimana riwayat orang-orang yang memulai proyek itu, bagaimana sisi teknikalnya, dan bagaimana aktivitas on-chain koin tersebut juga sangat penting dicermati.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper