Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Century Textile Industri (CNTX) Go Private, Penawaran Tender di Harga Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak Mei 1979, PT Century Textile Industri Tbk. (CNTX) memutuskan untuk go private alias delisting sukarela.
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA --Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak Mei 1979, PT Century Textile Industri Tbk. (CNTX) memutuskan untuk go private alias delisting sukarela. 

Rencana perubahan status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup itu disampaikan manajemen Century Textile Industri dalam keterbukaan informasi, Senin (19/8/2024).

Langkah itu diawali CNTX dengan menyampaikan surat kepada BEI pada 5 Agustus 2024 mengenai pemberitahuan rencana delisting dan permohonan suspensi perdagangan saham perseroan. Lantas, BEI melakukan suspensi saham CNTX sejak 7 Agustus 2024 hingga pengumuman lebih lanjut.

Emiten sektor tekstil itu bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk memperoleh persetujuan go private dari pemegang saham independen. RUPSLB akan dilaksanakan pada 25 September 2024.

Penghapusan pencatatan saham CNTX di BEI akan dilakukan setelah perseroan melaksanakan kewajiban yang diatur oleh BEI dan OJK, termasuk kewajiban penawaran tender oleh Penfabric.

"Dalam hal rencana go private disetujui oleh RUPSLB maka akan dilakukan penawaran tender oleh Penfabric dengan menggunakan harga penawaran senilai Rp400 per saham," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (19/8/2024).

Harga itu lebih tinggi dari harga pasar CNTX sebelum suspensi yakni Rp142 per saham. Harga penawaran tersebut 181,7% lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi saham CNTX di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir.

Manajemen CNTX memaparkan lima poin yang menjadi pertimbangn aksi go private perseroan. Pertama, kinerja keuangan perseroan merugi yang berpengaruh terhadap kinerja saham CNTX.

Kedua, perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang sahamnya setelah tahun buku 2005 dikarenakan posisi saldo laba yang negatif.

"Ketiga, setelah terakhir kali melakukan penanaman modal baru pada 2001, perseroan tidak melakukan penggalangan dana dari pasar modal dan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana di pasar modal pada masa depan," imbuhnya.

Keempat, saham perseroan tidak dampak memenuhi ketentuan free float di BEI. Kelima, saham perseroan tidak aktif diperdagangkan di BEI.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper