Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Emiten Konsumer Semester I/2024: Grup Salim INDF-ICBP Kokoh di Puncak

Grup Salim yakni INDF dan ICBP masih mencatatkan perolehan laba bersih tertinggi di sektor konsumer, meskipun perolehannya turun secara tahunan.
Grup Salim yakni INDF dan ICBP masih mencatatkan perolehan laba bersih tertinggi di sektor konsumer, meskipun perolehannya turun secara tahunan. Bisnis
Grup Salim yakni INDF dan ICBP masih mencatatkan perolehan laba bersih tertinggi di sektor konsumer, meskipun perolehannya turun secara tahunan. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten konsumer mencatatkan laba bersih secara bervariatif sepanjang semester I/2024. Dari laporan keuangan delapan emiten yang diolah, emiten Grup Salim INDF-ICBP masih menjadi perusahaan konsumer dengan torehan laba tertinggi.

Delapan emiten konsumer itu adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk. (ULTJ).

Emiten konsumer selanjutnya adalah PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD), serta PT Kino Indonesia Tbk. (KINO).

Melansir laporan keuangan masing-masing perusahaan, Kamis (1/8/2024), dua emiten Grup Salim yakni INDF dan ICBP masih mencatatkan perolehan laba bersih tertinggi, meskipun perolehannya menurun secara tahunan (year-on-year/YoY).

INDF mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp3,85 triliun pada semester I/2024. Capaian ini turun 30,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp5,56 triliun.

Begitu pun dengan ICBP. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, produsen mi instan Indomie tersebut menorehkan laba bersih sebesar Rp3,53 triliun atau turun 38,21% jika dikomparasikan dengan capaian semester I/2023 yang meraih laba Rp5,72 triliun.

Lead Investment Analyst Stockbit, Edi Chandren, menuturkan laba bersih yang diperoleh INDF bary mencerminkan 40% dari estimasi konsensus pada 2024. Hal itu disebabkan laba bersih perseroan pada kuartal II/2024 terkoreksi 18% YoY menjadi Rp1,4 triliun.

“Lemahnya laba bersih pada kuartal II/2024 kembali disebabkan oleh kerugian kurs seiring nilai tukar rupiah terhadap dolar AS [Amerika Serikat] yang bertengger di level Rp16.350 pada penutupan buku kuartal II/2024,” pungkasnya.

Menurutnya, secara operasional laba usaha INDF sejatinya cukup kuat dengan perolehan Rp11 triliun atau naik 19% YoY pada semester I/2024. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pemulihan margin laba kotor sejalan dengan normalisasi harga gandum.

Normalisasi harga gandum membuat margin laba kotor INDF meningkat menuju level 35% sepanjang semester I/2024, meningkat sekitar 400 basis poin secara tahunan.

Kenaikan margin INDF turut ditopang oleh anak usahanya ICBP yang menorehkan pertumbuhan margin laba usaha sebesar 200 basis poin secara YoY menuju 22,4% - 23,2%. ICBP juga menjadi pendorong pertumbuhan INDF lewat kenaikan pendapatan.

Pada semester I/2024, kinerja penjualan bersih ICBP menguat sebesar 7,20% YoY menjadi Rp36,96 triliun. Segmen penjualan mi instan menjadi penopang penjualan dengan kontribusi sebesar Rp27,29 triliun atau naik 7,77% secara tahunan.

Edi memandang prospek INDF akan membaik pada semester II/2024 karena ditopang oleh dua faktor, yakni propek pulihnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, dan penurunan harga gandum.

“Kami menilai prospek INDF pada semester II/2024 berpotensi lebih baik berkat dua faktor yakni semakin menurunnya harga gandum dengan dengan harga rata-rata pada Juli 2024 turun 4% dibandingkan rata-rata pada kuartal II/2024,” tuturnya.

Sementara itu, emiten konsumen dengan pertumbuhan laba bersih tertinggi berikutnya adalah UNVR yang meraih Rp2,46 triliun sepanjang semester I/2024. Posisinya diikuti oleh MYOR dengan perolehan laba bersih Rp1,71 triliun.  

Berikut rapor laba bersih delapan emiten konsumer semester I/2024 (Rp Jutaan):

Emiten  Semester I/2024 Semester I/2023 YoY
INDF 3.854.237 5.566.261 -30,76%
ICBP 3.537.612 5.725.142 -38,21%
UNVR 2.466.658 2.759.275 -10,60%
MYOR 1.717.706 1.218.844 40,93%
CMRY 802.391 622.005 29,00%
ULTJ 755.133 610.853 23,62%
GOOD 258.003 214.796 20,12%
KINO 30.930 31.738 -2,55%

Sumber: Laporan keuangan per 30 Juni 2024, diolah 

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper