Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham Grup Salim IMAS & IMJS Usai Guyur Dividen

Gerak saham Grup Salim IMAS & IMJS bervariasi saat pembayaran dividen hari ini Rabu (24/7/2024).
Warga memegang sejumlah uang rupiah di Pasar Petisah, Medan, Sumatra Utara pada Minggu (29/1/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian
Warga memegang sejumlah uang rupiah di Pasar Petisah, Medan, Sumatra Utara pada Minggu (29/1/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Dua emiten milik Grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) melakukan pembayaran dividen hari ini, Rabu (24/7/2024). Kendati demikian, gerak saham kedua emiten itu berbeda arah.

Mengacu data RTI Business pukul 14.12 WIB, saham IMAS menguat 0,77% atau 10 poin ke level Rp1.310 per saham. Sepanjang sesi, saham IMAS bergerak di rentang Rp1.300 hingga Rp1.315 per saham.

Sebanyak 132,9 ribu saham IMAS diperdagangkan dengan frekuensi transaksi 78 kali. Nilai transaksi saham IMAS pun tercatat Rp173,76 juta. Meski begitu, secara year-to-date (YtD) saham IMAS turun 6,09%.

Menilik valuasinya, saham IMAS memiliki price earning ratio (PER) 89,19 kali, sedangkan price to book value (PBV) sebanyak 0,40 kali. Kapitalisasi pasar IMAS pun tercatat sebesar Rp5,23 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menilai prospek saham IMAS masih positif seiring dengan langkah perseroan yang gencar memasarkan produk kendaraan listrik (electric vehicle/EV), hal itu juga akan berkorelasi positif terhadap kinerja keuangan perseroan. 

"Kami memperkirakan kinerja IMAS hingga akhir tahun 2024 akan tumbuh positif dari sisi top line sekitar 5-10%, maupun bottom line 15-20%. Hal itu berkaca dengan historikal laporan keuangan IMAS yang terus mencetak pendapatan dan laba yang bertumbuh," ujarnya kepada Bisnis

Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan permintaan mobil listrik di Indonesia dan global menjadi katalis positif untuk kinerja IMAS. Terlebih, perseroan juga menggandeng GAC AION dan Maxus untuk mengembangkan mobil listrik.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan saham IMAS milik Grup Salim mendapatkan rekomendasi trading buy dengan support Rp1.290 dan level resistance Rp1.350 per saham. 

"Saham IMAS memiliki target harga Rp1.390 sampai Rp1.430 per saham,” jelasnya.

Beralih ke IMJS, saham perseroan justru mencatatkan koreksi 0,57% ke posisi Rp175 per saham, meskipun sempat menguat ke zona hijau di level Rp178 sesaat setelah pembukaan. Sepanjang sesi, saham IMJS bergerak di rentang Rp174 hingga Rp178 per saham.

Saham IMJS ditransaksikan sebanyak 2,43 juta saham dengan frekuensi 351 kali, alhasil nilai transaksi tembus Rp426,45 juta. Kendati demikian, saham IMJS justru ambles 37,5% secara YtD.

Adapun, saham IMJS memiliki PER sebesar 7,47 kali, sedangkan PBVR 0,35 kali. Kapitalisasi pasar emiten pembiayaan otomotif Grup Salim itu sebesar Rp1,51 triliun.

Mengacu keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) IMAS membagikan dividen sebesar Rp10 per saham berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 20 Juni 2024. 

Mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 3,99 miliar saham, maka total dividen yang akan dibagikan IMAS sebesar Rp39,94 miliar.

Menilik jadwalnya, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 28 Juni 2024 lalu, sementara itu recording date pada 2 Juli 2024. Alhasil, dividen tersebut akan dibayarkan pada hari ini, Rabu 24 Juli 2024.

Sementara itu, hari ini IMJS membagikan dividen sebesar Rp0,75 per saham, jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 8,65 miliar saham, maka total dividen yang dibayarkan IMJS sebesar Rp6,49 miliar.

Adapun, cum date dividen IMJS jatuh pada 28 Juni lalu, sedangkan recording date pada 2 Juli 2024. Alhasil, pembayaran dividen juga dilakukan pada 24 Juli 2024.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper