Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Morgan Stanley Turunkan Peringkat Saham Indonesia, Simak 2 Faktornya

Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight karena pertimbangan dua faktor utama.
Annasa Rizki Kamalina,Hafiyyan,Maria Elena
Rabu, 12 Juni 2024 | 06:20
Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight karena pertimbangan dua faktor utama. Bisnis/Himawan L Nugraha
Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight karena pertimbangan dua faktor utama. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight karena pertimbangan dua faktor utama yakni kebijakan fiskal dan penguatan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah.

Morgan Stanley dalam catatannya menyampaikan kebijakan fiskal Indonesia dan penguatan dolar AS menimbulkan risiko terhadap investasi saham. Hal ini membuat prediksi IHSG diliputi ketidakpastian.

“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa kelemahan di pasar Valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat,” tulis ahli strategi termasuk Daniel Blake dalam catatan tanggal 10 Juni.

Morgan Stanley menurunkan peringkat ekuitas negara tersebut menjadi underweight dalam alokasi perusahaan di pasar Asia dan negara berkembang.

Janji kampanye Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto – seperti usulan pemerintah menyediakan makan siang dan susu untuk pelajar – dapat menimbulkan beban fiskal yang besar, sedangkan prospek pendapatan Indonesia juga memburuk.

Perubahan sikap Morgan Stanley terjadi ketika dolar mulai menunjukkan tren yang lebih tinggi menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu (12/6/2024) dan keputusan Bank Indonesia pada minggu depan.

IHSG pada Selasa (11/6/2024) berada di level 6.855,69, yang menggambarkan penurunan kinerja 5,74% sepanjang 2024.Investor asing juga cenderung melakukan aksi jual di pasar saham dengan net sell Rp10,06 triliun.

Sementara itu, rupiah bertengger di posisi Rp16.291 per dolar AS. Rupiah masih di dekat level terlemahnya di kisaran Rp16.300 akibat penguatan dolar AS yang merespons keputusan The Fed menahan suku bunga acuan di level tinggi 5,25%-5,50%.

Target Rupiah dan Inflasi

Komisi XI DPR RI dan pemerintah menyepakati target inflasi pada APBN 2025 yang akan dijaga pada rentang 1,5% hingga 3,5% pada 2025. Sejalan dengan itu, nilai tukar rupiah pada 2025 ditargetkan terjaga pada kisaran Rp15.300–Rp15.900 per dolar Amerika Serikat (AS).

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad dalam rapat kerja bersama dengan pemerintah menyampaikan bahwa menjaga kestabilan inflasi dan nilai tukar rupiah sangat penting dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Apalagi, dinamika dan risiko dari sisi global serta potensi dampaknya ke Indonesia masih menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan.

“Indikator inflasi keputusan panja [panitia kerja] 1,5%-3,5%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS keputusan panja pada rentang Rp15.300-Rp15.900,” katanya, Kamis (6/6/2024).

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa pemerintah harus tetap waspada dan antisipatif dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sehingga dapat menjadi pondasi yang kuat dalam jangka menengah panjang.

Dalam hal ini, imbuhnya, Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan kebijakan moneter yang preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 1,5-3,5% pada 2024 dan 2025.

BI juga diharapkan untuk terus melakukan evaluasi terhadap efektivitas kebijakan moneter dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper