Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Jual 7,2 Juta Ton Batu Bara Kuartal I/2024

Indika Energy (INDY) mencatatkan penjualan batu bara melalui anak usahanya Kideco Jaya Agung sebesar 7,2 juta ton di kuartal I/2024.
CEO Grup Indika Energy Azis Armand. Indika Energy (INDY) mencatatkan penjualan batu bara melalui anak usahanya Kideco Jaya Agung sebesar 7,2 juta ton di kuartal I/2024.
CEO Grup Indika Energy Azis Armand. Indika Energy (INDY) mencatatkan penjualan batu bara melalui anak usahanya Kideco Jaya Agung sebesar 7,2 juta ton di kuartal I/2024.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan anak usahanya PT Kideco Jaya Agung melakukan penjualan batu bara sebesar 7,2 juta ton pada kuartal I/2024. 

Dalam keterangan resminya, INDY menyampaikan pendapatan Kideco menurun sebesar 31,4% year on year (yoy) menjadi US$452,6 juta pada kuartal I/2024 karena harga jual rata-rata (ASP) turun sebesar 28,5% secara year on year menjadi US$62,5 per ton.

"Sementara itu, volume penjualan menurun sebesar 4% menjadi 7,2 juta ton, sesuai dengan RKAB sebesar 29,4 juta ton pada tahun 2024," dikutip dari keterangan resmi INDY.

Dalam hal tujuan pasar, Kideco menjual 2,7 juta ton atau 37% dari volume penjualan batu bara ke pasar domestik dan 4,6 juta ton atau 63% dari volume penjualan ke pasar ekspor. 

Rincian dari penjualan ekspor tersebut ke pasar China sebesar 34%, Korea 7%, India 9%, Taiwan 2%, Asia Tenggara 7%, dan Jepang 4%.

Dari sisi produksi batu bara, Kideco mencatatkan peningkatan produksi 1,7% di kuartal I/2024 menjadi 7 juta ton, dari sebelumnya 6,9 juta ton di kuartal I/2023. 

Volume pengupasan lapisan tanah atau overburden Kideco juga meningkat 2,3% menjadi 38,3 juta ton, dari sebelumnya 37,5 juta ton secara tahunan.

Selain Kideco, INDY juga merinci pendapatan Indika Resources menurun sebesar 57,5% secara tahunan menjadi US$69,8 juta di kuartal I/2024 didorong oleh kontribusi yang lebih rendah dari perdagangan batu bara dan MUTU. 

Sementara itu, pendapatan dari Interport meningkat sebesar 31,6% secara tahunan menjadi US$27,6 juta pada 3 bulan pertama 2024 karena kontribusi yang lebih tinggi dari Cotrans. 

Adapun pendapatan Tripatra menurun sebesar 52,6% menjadi US$31,5 juta pada 3 bulan 2024, terutama didorong oleh kontribusi yang lebih rendah dari proyek yang hampir selesai yaitu proyek Tangguh dan belum memperoleh proyek besar baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper