Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPST Emiten Jagoan Lo Kheng Hong (DILD) Kembali Absen Bagi Dividen

RUPS Tahunan PT Intiland Development Tbk. (DILD) sepakat untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2023.
lo kheng hong./istimewa
lo kheng hong./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) kembali absen membagikan dividen tahun buku 2023. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (30/5/2024).  

Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui Rp2 miliar dari laba bersih 2023 yang berjumlah Rp174,1 miliar ditetapkan sebagai dana cadangan wajib. Sementara itu, sisanya atau Rp172,1 miliar dicatatkan sebagai saldo laba. 

Dengan keputusan tersebut, sudah hampir dua tahun Lho Kheng Hong tidak menerima dividen dari DILD. Pak Lo, sapaan akrabnya, muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD pada 12 Agustus 2022 dengan menggenggam 651,41 juta lembar atau 6,28%. 

Kendati demikian, Pak Lo terus mengakumulasikan kepemilikan saham DILD sehingga menjadi 686,41 juta lembar atau setara dengan 6,62% dari total saham yang beredar per hari ini. 

Sementara itu, dalam agenda lainnya, pemegang saham telah menerima pengunduran diri Moedjianto Soesilo Tjahjono dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama dan Ping Handayani Hanli dari jabatannya sebagai Direktur. 

Rapat juga menyetujui pengangkatan Ping Handayani Hanli sebagai Komisaris dan Novita Anggriani sebagai Direktur baru. Novita bergabung dengan Intiland sejak 2015 dan memiliki pengalaman luas di bidang real estat. 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, menyatakan perubahan susunan direksi dan komisaris ini diharapkan dapat memperkuat manajemen Intiland. 

“Kami percaya perubahan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan perusahaan ke depan dan untuk jangka panjang," kata Archied dalam keterangan resmi. 

Sepanjang tahun lalu, DILD meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp174,1 miliar atau berbalik dari rugi Rp98,84 miliar pada 2022. Laba per saham pun ikut terkerek dari minus Rp9,54 menjadi Rp16,8.

Keberhasilan perseroan mencetak laba bersih tidak terlepas kinerja pendapatan usaha yang meningkat 24,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,9 triliun.

Pendapatan usaha DILD didorong oleh kinerja penjualan yang mencetak Rp3,13 triliun, tumbuh 29,17%YoY. Penjualan segmen high rise meraih Rp2,02 triliun atau naik 24,08% YoY, sementara segmen perumahan meningkat 36,62% YoY menjadi Rp841,5 miliar.

Selaras dengan kenaikan pendapatan usaha, beban pokok penjualan dan beban langsung juga meningkat 23,84% YoY ke Rp2,32 triliun. Dengan demikian, perseroan mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp1,58 triliun atau melonjak 24,42% secara tahunan.

Sepanjang tahun lalu, DILD membukukan total aset senilai Rp14,6 triliun atau turun 10,63% YoY. Adapun liabilitas perseroan juga terkoreksi 20,44% secara tahunan menjadi Rp8,06 triliun, sedangkan ekuitas mencapai Rp6,53 triliun atau tumbuh 5,21% YoY.

Di sisi lain, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp954,3 miliar atau menurun 17,92% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp1,16 triliun.

Dari sisi operasional, Intiland menargetkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2 triliun pada 2024. Nilai ini tidak berbeda jauh dengan target prapenjualan pada 2023.

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper