Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abu Dhabi Islamic Bank Mau Akuisisi 15% Saham BSI (BRIS), OJK Beri Catatan Ini

OJK buka suara atas beredarnya kabar bahwa Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) bakal mengakuisisi 15% saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI.
OJK buka suara atas beredarnya kabar bahwa Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) bakal mengakuisisi 15% saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI./Bloomberg-Dimas Ardian
OJK buka suara atas beredarnya kabar bahwa Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) bakal mengakuisisi 15% saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara atas beredarnya kabar bahwa bank syariah Abu Dhabi, yakni Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) bakal mengakuisisi 15% saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Edina Rae mengatakan sejauh ini menurutnya belum ada pemberitahuan kepada OJK terkait rencana tersebut.

Dia pun menuturkan dalam hal terdapat rencana masuknya investor strategis, upaya tersebut bukanlah persoalan yang sederhana yang hanya terkait masalah penjualan saham dan pengalihan kepemilikan.

“Melainkan juga harus merupakan bagian dari rencana strategis jangka panjang dalam rangka penguatan permodalan yang berkelanjutan dan pengembangan bisnis bank ke depan,” ujarnya pada Bisnis, Minggu (21/4/2024).

Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat aset perbankan syariah sebesar Rp845,61 triliun per Januari 2024, naik 10,49% dari periode yang sama tahun lalu Rp765,36 triliun.

OJK memang terus mengingatkan bagi perbankan syariah yang bakal melakukan strategi anorganik perlu melakukan persiapan komprehensif demi meminimalisir potensi perlambatan bisnis.

Dian menyebut hal ini dilakukan agar menghasilkan akselerasi sesuai dengan yang diharapkan. Mulai dari memastikan persiapan manajemen, bisnis, operasional, TI, SDM hingga budaya korporasi yang terdokumentasi dengan baik.

“Kami juga melihat bahwa tidak sedikit bank yang melakukan langkah anorganik yang mengalami perlambatan bisnis di awal-awal periode pasca aksi korporasi tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Menurutnya, berbagai potensi risiko di semua lini tersebut harus dapat diidentifikasi dengan baik dan disiapkan rencana mitigasinya, agar pada saatnya bank tersebut beroperasi dengan legal entity yang baru dapat menjalankan operasionalnya dengan baik.

Sebelumnya, melansir dari Reuters pada Rabu (17/4/2024) sumber yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa keduanya tengah berdiskusi atas pembelian saham minoritas dengan nilai sekitar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp17,88 triliun (asumsi kurs Rp16.247 per dolar AS).

Adapun, tujuan dari akuisisi tersebut adalah untuk memanfaatkan pertumbuhan yang cepat terkait layanan keuangan Islam di Asia Tenggara.

Potensi akuisisi sebesar 15% saham BRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) diketahui menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan Abu Dhabi Islamic Bank.

Akan tetapi, sumber tersebut menegaskan bahwa diskusi ini masih dalam tahap awal dan belum ada jaminan kesepakatan.

Ketika dikonfirmasi, ADIB dan BRI kompak menolak untuk memberikan komentar.

Sementara, Corporate Secretary BSI Gunawan Hartoyo tidak dapat memberikan informasi lebih jauh, lantaran dia menyebut hal ini sepenuhnya ranah pemegang saham perseroan.

"Yang bisa kami katakan adalah bahwa informasi di atas berada dalam domain para pemegang saham kami," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper