Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Syariah SR020 Justru Hadapi Tantangan saat Ramadan, Kenapa?

Penjualan Sukuk Ritel seri SR020 sebagai produk investasi syariah justru menghadapi tantangan saat memasuki bulan Ramadan 1445 H.
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan Sukuk Ritel seri SR020 sebagai produk investasi syariah justru menghadapi tantangan saat memasuki bulan Ramadan 1445 H pada hari ini, Selasa (12/3/2024). Masa penawaran SR020 berlangsung pada 1-27 Maret 2024.

Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Selasa (12/3/2024) pukul 09.10 WIB, SR020 telah terjual sebanyak Rp4,03 triliun dari kedua seri. Sementara itu, kuota awal kedua seri SR020 adalah Rp15 triliun. 

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan saat periode Ramadan dan Lebaran penjualan SR020 justru menghadapi tantangan, karena fokus masyarakat akan mengeluarkan uang untuk belanja kebutuhan pokok saat periode tersebut.

“Kalau sekarang SR020, mungkin tantangannya karena sudah memasuki bulan puasa dan mendekati Lebaran, jadi orang mikirnya untuk menabung dan menyimpan uang, biasanya justru investasi di SBN ritel ditarik," ujar Deni kepada Bisnis, dikutip Selasa (12/3/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, tim pemasaran SR020 dari DJPPR Kemenkeu juga terus memantau apakah masyarakat masih punya dana yang dapat diinvestasikan dalam rangka menghadapi puasa dan Lebaran.

Sebagai informasi, kuota penjualan SR020 sebesar Rp15 triliun hingga akhir masa penawaran pada 27 Maret 2024. Kuota SR020 itu jauh lebih rendah dibandingkan capaian penjualan Sukuk Ritel seri sebelumnya, SR019 yang rilis pada 1-20 September 2023, dan meraih penjualan sebesar Rp25,33 triliun dari kedua seri.

Menurut Deni, tak hanya SR020, namun setiap penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel menghadapi tantangannya masing-masing pada setiap periode penerbitan. 

Misalnya, Saving Bond Ritel seri SBR013 yang diestimasikan akan rilis pada 10 Juni-4 Juli 2024 juga akan menghadapi tantangan karena masyarakat akan mengalokasikan dananya untuk kebutuhan uang sekolah pada saat memasuki tahun ajaran baru.

“Lalu nanti kami juga akan menerbitkan SBR di bulan Juni-Juli 2024, itu bertepatan dengan kebutuhan uang sekolah, banyak pertimbangannya. Mungkin juga akhir tahun masyarakat mau liburan, jadi setiap periode ada tantangannya masing-masing,” katanya.

Oleh sebab itu, DJPPR Kemenkeu telah menetapkan antisipasi dan merancang strategi yang dibuat untuk penjualan SBN ritel selama setahun dan bisa dioptimalkan. Deni berharap, setelah Lebaran banyak masyarakat yang mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan akan diinvestasikan ke SBN ritel seri selanjutnya.

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memprediksi penjualan SR020 di rentang Rp15 triliun-Rp20 triliun. Namun, prediksi itu lebih rendah dibanding capaian penjualan sukuk ritel seri sebelumnya SR019 sebesar Rp25,33 triliun pada 2023. 

Menurut Ramdhan, pasar Sukuk Ritel relatif lebih sempit dibandingkan obligasi jenis lainnya, karena SR020 merupakan produk investasi syariah. Selain itu, masyarakat akan berfokus ke pengeluaran untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran dibandingkan berinvestasi. 

“Kalau Sukuk Ritel ini biasanya pasarnya itu lebih sempit dibandingkan yang konvensional, selain itu fokus pengeluaran masyarakat lebih untuk puasa dan Lebaran. Makanya kalau saya prediksi penjualannya akan di bawah SR019, mungkin antara Rp15 triliun-Rp20 triliun,” kata Ramdhan kepada Bisnis.

Adapun, DJPPR Kemenkeu meluncurkan SR020 dalam dua seri, yaitu SR020-T3 tenor tiga tahun dengan kupon 6,3% dan SR020-T5 tenor lima tahun memiliki kupon 6,4% per tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper