Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ASII, IMAS & VKTR Berpeluang Tersengat Insentif Pajak Mobil Listrik

Saham ASII, IMAS dan VKTR Diprediksi tersengat sentimen insentif pajak mobil listrik dari Pemerintah.
Saham ASII, IMAS dan VKTR Diprediksi tersengat sentimen insentif pajak mobil listrik dari Pemerintah./Pixabay-andreas160578
Saham ASII, IMAS dan VKTR Diprediksi tersengat sentimen insentif pajak mobil listrik dari Pemerintah./Pixabay-andreas160578

Bisnis.com, JAKARTA — Saham Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII), Grup Salim PT Indomobil Sukses Makmur Tbk. (IMAS), hingga Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) berpeluang tersengat sentimen positif yaitu pemerintah yang kembali mengguyur insentif untuk mobil listrik.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 8/2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mobil listrik yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP tahun anggaran 2024.

Mengacu pasal 3 beleid tersebut, ditentukan bahwa kriteria Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih menjadi syarat penerima PPN DTP. Rincian persyaratannya, untuk mobil listrik TKDN paling minimal tercatat sebesar 40%, bus listrik sebesar 40% dan 20%.

Adapun, untuk besaran PPN DTP sebagaimana pasal 4, mencapai 10% dari tarif normal 11%. Khusus bus listrik dengan TKDN minimal 20%, hanya mendapatkan PPN DTP sebesar 5%. Masa PPN DTP ini terhitung sejak Januari hingga Desember 2024.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan trading buy untuk saham ASII dengan level support Rp5.075 dan level resisten Rp5.325 per saham. Sedangkan target harga saham ASII berada di kisaran Rp5.425-Rp5.525 per saham.

Selanjutnya saham IMAS milik Grup Salim direkomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp1.650-Rp1.730 per saham. Level support IMAS berada di Rp1.430 sedangakan level resistennya di angka Rp1.580.

"Sementara itu untuk VKTR rekomendasi speculative buy dengan support Rp164 dan resisten Rp185. Target harga Rp194-Rp200 per saham," ujar Herditya kepada Bisnis, dikutip Jumat (23/2/2024).

Adapun pada perdagangan kemarin, Kamis (22/2/2024), saham ASII parkir di zona hijau dengan menguat 0,48% ke level Rp5.275, disusul saham VKTR yang melesat 17,33% ke posisi Rp176 per saham. Sementara itu, saham IMAS turun 1% ke level Rp1.490.

Kendati demikian, secara year-to-date (ytd) saham ASII masih terkoreksi 9,29%. Sedangkan saham IMAS naik 10,04% dan VKTR  melesat 68,60%.

Sebagai informasi, ASII memiliki berbagai merek mobil listrik. Untuk model BEV, Astra memiliki Lexus UX, Toyota bZ4x dan Lexus RZ. Selanjutnya untuk segmen PHEV ASII memiliki Toyota Rav4 dan Lexus RX. Sedangkan segmen HEV Astra yaitu Innova Zenix, Yaris Cross, dan beberapa model hybrid lainnya.

Sementara itu, jajaran mobil listrik Grup Indomobil yakni KIA model EV9 GT-Line, serta merek asal Prancis, yakni Citroen dengan mobil listrik E-C3.

Adapun. emiten kendaraan listrik Grup Bakrie VKTR pada 20 Februari 2024 juga  membentuk JV dengan entitas Grup Salim, PT IMG Sejahtera Langgeng, selaku anak usaha IMAS. Kolaborasi itu bertujuan untuk menggenjot adopsi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Manajemen VKTR menggarisbawahi salah satu poin penting dari kemitraan ini adalah kedua perusahaan akan fokus pada pengembangan dan peningkatan kendaraan listrik untuk berbagai kebutuhan, termasuk kendaraan penumpang dan komersial. Namun, Indomobil hanya akan menyoroti aspek kemitraan yang berkaitan dengan EV.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper