Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kejar 7.300, Cek Saham dan Sektor Potensi Cuan

IHSG masih berpotensi menuju level 7.300 pada perdagangan Selasa (16/1/2024) dan analis memberikan sejumlah rekomendasi saham potensi cuan.
IHSG masih berpotensi menuju level 7.300 pada perdagangan Selasa (16/1/2024) dan analis memberikan sejumlah rekomendasi saham potensi cuan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG masih berpotensi menuju level 7.300 pada perdagangan Selasa (16/1/2024) dan analis memberikan sejumlah rekomendasi saham potensi cuan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi menuju level 7.300 pada perdagangan Selasa (16/1/2024). Analis memberikan rekomendasi saham INDF, MAPI, DSNG, dan WINS, serta sejumlah sektor pilihan.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi namun dengan volume rendah dan masih menguji garis MA20. Jika tidak mampu breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi untuk menguji support garis MA50 untuk masuk ke fase sideways.

"Namun jika mampu breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya," paparnya dalam publikasi riset.

IHSG pada Senin (15/1/2024) ditutup turun 0,24% atau 17,13 poin ke level 7.224,00. IHSG bergerak di rentang 7.206 hingga 7.281 sepanjang perdagangan.

Wafi menyampaikan pergerakan IHSG saat ini diperkirakan berada di kisaran 7.100 hingga 7.300.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

INDF

  • Indofood Sukses Makmur terlihat melakukan rebound dengan kicking candle dan breakout resistance garis MA50 disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan mengkonfirmasi fase bullish-nya.
  • Buy area disekitar 6400 dengan target jual di 6600 hingga 6850. Cut loss di 6350.

MAPI

  • Mitra Adiperkasa terlihat terlihat melakukan rebound disertai volume dan breakout garis MA5 dengan membuat Higher High (HH) level. Selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan mengkonfirmasi fase bullish-nya.
  • Buy area disekitar 1865 dengan target jual di 1950 hingga 2020. Cut loss di 1815.

DSNG

  • Dharma Satya Nusantara terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 meski dengan volume rendah. Selama bertahan diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan mengkonfirmasi fase bullish-nya.
  • Buy area disekitar 545 dengan target jual di 565 hingga 590. Cut loss di 530.

WINS

  • Wintermar Offshore Marine terlihat melakukan melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 dengan membuat Higher High (HH) level disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan mengkonfirmasi fase bullish-nya.
  • Buy area disekitar 400 dengan target jual di 422 hingga 444. Cut loss di 384.

Wafi menyampaikan sektor saham yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), property (PWON, BSDE, CTRA, DMAS), dan industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP) dan infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA). Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL). Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper