Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Kantongi Pinjaman Rp4,64 Triliun dari Bank Mandiri & BNI

Fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dan BNI akan digunakan Indika Energy (INDY) untuk membayar utang perseroan.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics of Finance (Indef) Tauhid Ahmad (kiri) dan Wakil Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Azis Armand menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi pada acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2024 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics of Finance (Indef) Tauhid Ahmad (kiri) dan Wakil Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Azis Armand menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi pada acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2024 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. (INDY) mengantongi fasilitas pinjaman senilai US$300 juta setara Rp4,64 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pranomo mengatakan perseroan bersama anak usaha menandatangani fasilitas pinjaman dari BMRI dan BBNI pada 28 Desember 2023. Anak usaha INDY yang bertindak sebagai penanggung awal perjanjian pinjaman ini adalah PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Construction, dan Tripatra (Singapore) Pte.Ltd.

“Perjanjian fasilitas ini akan digunakan untuk membayar utang perseroan,” kata Adi dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/1/2024).

Selain perjanjian fasilitas, kata Adi, INDY bersama anak usaha dan kreditur juga menandatangani surat fasilitas dan dokumen jaminan berupa Perjanjian Gadai Rekening dan Perjanjian Konfirmasi Jaminan, serta surat tambahan untuk perjanjian antarkreditur.

Perjanjian fasilitas tersebut dijamin secara pari passu berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam indenture untuk surat utang senior 5,875% yang jatuh tempo 2024 sebesar US$575 juta, dan surat utang senior 8,250% yang jatuh tempo 2025 sebesar US$675 juta.

Dalam laporan keuangannya, INDY membukukan pendapatan senilai US$2,29 miliar atau setara Rp36,5 triliun hingga kuartal III/2023. Pendapatan ini turun 26,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,13 miliar.

Pendapatan INDY ini diperoleh dari pendapatan kontrak dan jasa sebesar US$229,2 juta, penjualan batu bara ke luar negeri senilai US$1,68 miliar, penjualan batu bara ke pelanggan dalam negeri sebesar US$357,1 juta, dan perdagangan lainnya sebesar US$25,7 juta.

Sementara itu, berdasarkan segmennya, jasa energi memberikan kontribusi pendapatan ke INDY sebesar US$184,09 juta, sumber daya energi sebesar US$2,04 miliar, logistik dan infrastruktur senilai US$34,2 juta, dan mineral sebesar US$21,8 juta.

Lalu bisnis hijau sebesar US$10,6 juta, dan ventura digital sebesar US$4,25 juta. Penurunan pendapatan turut membuat laba bersih INDY ikut tergerus hingga 72,27%. Laba bersih INDY turun dari US$338,3 juta, menjadi US$93,8 juta atau setara Rp1,49 triliun per September 2023.

Sebelumnya, INDY menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$104,9 juta atau setara Rp1,62 triliun hingga 9 bulan 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper