Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Perkasa Rp15.430, Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga 2024

Mata uang rupiah ditutup ke Rp15.430 per dolar AS pada , Rabu (27/12/2023) ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, Rabu (26/7/2023). / Reuters
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, Rabu (26/7/2023). / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup perkasa ke posisi Rp15.430 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (27/12/2023). Penguatan rupiah sejalan dengan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada 2024 mendatang.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup naik 0,35% atau 54 poin ke posisi Rp15.430 di hadapan dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau naik 0,02% ke posisi 101,120. 

Sejumlah mata uang Asia lainnya terpantau bergerak beragam. Yen Jepang turun 0,11%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, peso Filipina melemah 0,53%, rupee India turun 0,16% dan yuan China tergerus 0,01%. 

Sementara itu mata uang yang menguat bersama rupiah adalah dolar Singapura naik 0,10%, dolar Taiwan naik 0,36%, won Korea naik 0,02%, ringgit Malaysia menguat 0,09% dan bath Thailand menguat 0,50%. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar sekarang memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga antara tiga hingga lima kali pada tahun 2024, meskipun bank tersebut hanya memberikan sedikit sinyal mengenai luasnya rencana penurunan suku bunga. 

“Pejabat Fed juga baru-baru ini memperingatkan bahwa spekulasi penurunan suku bunga lebih awal tidak berdasar, terutama karena inflasi masih tetap stabil,” katanya dalam riset harian, dikutip Rabu (27/12/2023).

Selain itu, Banyak analis memperkirakan perekonomian AS akan melambat secara signifikan pada tahun 2024, namun The Fed juga diperkirakan akan bertindak untuk memastikan bahwa kesenjangan antara suku bunga The Fed dan realisasi inflasi tidak melebar terlalu jauh. 

Ibrahim mengatakan jika inflasi turun jauh lebih cepat dibandingkan suku bunga acuan The Fed, maka hal ini dapat memperketat kondisi moneter lebih dari yang diharapkan oleh para pembuat kebijakan The Fed dan meningkatkan risiko terjadinya hard economic landing.

Guna untuk mengetahui kondisi ekonomi Tiongkok, pasar saat ini fokus pada data indeks manajer pembelian untuk bulan Desember, yang akan dirilis minggu depan, setelah serangkaian laporan yang lemah selama tiga bulan terakhir.

Sementara itu, dari dalam negeri pasar optimis perekonomi Indonesia akan tumbuh lebih kuat pada 2024, sebesar 5,2%, dibandingkan dengan tahun ini yang diproyeksikan tumbuh 5%. Sedangkan membaiknya  pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh permintaan domestik yang kuat sejalan dengan kepercayaan konsumen yang tinggi dan dorongan dari pengeluaran terkait Pemilu. 

Selain itu, pembangunan proyek strategis nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), juga pemulihan permintaan eksternal secara bertahap, diperkirakan akan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. 

“Seyogyanya, sinergi kebijakan yang kuat di antara  para pembuat kebijakan tetap harus dijaga untuk menjaga stabilitas dan mendukung kegiatan ekonomi,” lanjutnya. 

Kemudian, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan ekonomi dengan meningkatkan suku bunga kebijakan, mengelola volatilitas nilai tukar, dan meningkatkan pendalaman pasar keuangan, terutama guna menjaga ekspektasi inflasi dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.  

BI juga melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan memperkuat Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan menurunkan persyaratan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk mendorong penyaluran kredit perbankan kepada dunia usaha.  

Di sisi lain, pemerintah mencatat penerimaan yang lebih baik, sejalan dengan belanja yang ditingkatkan. Pemerintah juga menjaga defisit fiskal pada tingkat yang rendah. Serta penerapan awal paket reformasi perpajakan yang komprehensif berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) berkontribusi pada konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari yang diperkirakan dalam 2 tahun terakhir.

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan besok, Kamis (28/12/2023), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.400- Rp15.470 per dolar AS. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper