Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Aguan hingga Prajogo Pangestu di IKN, Gibran Slepet Mahfud MD dan Cak Imin

Gibran Rakabuming 'ngotot' akan membangun IKN karena Aguan dan Prajogo Pangestu sudah menyatakan bakal melakukan investasi.
Artha Adventy, Nyoman Ary Wahyudi
Minggu, 24 Desember 2023 | 06:04
Gibran Rakabuming Raka 'ngoto' untuk tetap melanjutkan proyek IKN karena Pemerintah telah mengantongi komitmen investasi dari Aguan dan Prajogo Pangestu dalam Debat Cawapres 2024
Gibran Rakabuming Raka 'ngoto' untuk tetap melanjutkan proyek IKN karena Pemerintah telah mengantongi komitmen investasi dari Aguan dan Prajogo Pangestu dalam Debat Cawapres 2024

Bisnis.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming 'ngotot' akan membangun IKN kendati mendapatkan kritik dari lawan politiknya. Konglomerat seperti Aguan lewat Agung Sedayu Grup dan Prajogo Pangestu via Grup Barito pun sudah menyatakan bakal melakukan investasi.

Sejumlah Grup Konglomerat terdaftar sebagai investor pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seperti yang diungkapkan dalam debat cawapres oleh Gibran Rakabuming. Baik melalui konsorsium maupun mandiri seperti Agung Sedayu Grup, Mayapada Grup hingga Salim Grup. 

Investasi di IKN menjadi salah satu hal yang dibahas dalam Debat Cawapres 2024. Pada kesempatan tersebut, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menantang Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka untuk menyebutkan investor yang sudah masuk ke IKN. Mahfud mengatakan belum ada satupun investor yang telah berinvestasi di IKN.

“Sejauh yang kita baca sampai sekarang belum ada satupun investor yang masuk ke sana,” tanya Mahfud dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023).

Gibran mematahkan pernyataan Mahfud MD dengan menyebutkan beberapa perusahaan konglomerat seperti Agung Sedayu dan Mayapada Grup yang telah masuk berinvestasi dalam pembangunan IKN.

Selain itu, Cak Imin menentang gagasan pembangunan IKN yang menghabiskan terlalu banyak anggaran. Cak Imin menegaskan pembangunan IKN membutuhkan investasi yang terbilang besar mencapai Rp500 triliun.

Menurut dia, pemerintah mesti membuat skala prioritas dengan menyalurkan sejumlah anggaran kepada 40 kota potensial untuk dikembangkan.

“Dengan beberapa anggaran menumbuh kembangkan seperti Pontianak, satu tahun dengan Rp1 triliun, coba satu kota Rp3 triliun-Rp5 triliun APBN kita cukup,” ucap Imin.

Adapun Gibran membalas kritikannya dengan mempertanyakan konsistensi Cak Imin soal pembangunan IKN. Dia menuturkan Cak Imin awalnya mendukung peletakkan batu pertama atau groundbreaking IKN. Bahkan, hadir saat potong tumpeng saat itu.

“Saya ingat sekali Gus Muhaimin sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN, ini gimana enggak konsisten,” kata Gibran melempar ke Cak Imin saat Debat Perdana Cawapres, Jumat (22/12/2023).

Selepas IKN, Gibran pelan-pelan menekan posisi Cak Imin dengan mempertanyakan ihwal rencana pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang ingin membangun 40 kota sekelas Jakarta di sejumlah daerah.

“Gus Muhaimin ini agak aneh ya pingin bangun kota selevel Jakarta, tapi tidak setuju dengan IKN tapi ya manggalah, gapapa,” kata Gibran.

Sementara itu, dalam catatan Bisnis Konsorsium Nusantara yang terdiri dari Agung Sedayu Grup dan beberapa grup konglomerat lainnya telah mengumumkan nilai investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp40 Triliun. Selain itu, pada groundbreaking tahap kedua Mayapada Grup Milik Dato Sri Tahir dan Pakuwon Grup masuk dalam jajaran investor IKN. 

Konsorsium yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma atau Aguan terdiri dari beberapa anggota, di antaranya Salim Grup milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulauintan milik Pui Sudarto dan Djarum milik Budi Hartono.  

Kemudian anggota yang lain yaitu Wings Group milik Wiliam Katuari, Adaro milik TP Rahmat dan Garibaldy ‘Boy Thohir’, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, hingga Astra Group milik Soeryadjaya. 

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)  Agung Wicaksono menyatakan bahwa kelak konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) akan mendirikan berbagai fasilitas mixed-use, termasuk mal dan perkantoran. Berdasarkan informasi yang disampaikan konsorsium, nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp40 triliun. 

Selanjutnya, Agung secara rinci mengungkapkan bahwa investasi dari konsorsium ASG yang diperoleh pada groundbreaking tahap I ini juga akan mencakup dukungan ke proyek kebun raya atau botanical garden di wilayah IKN.

Sebagai informasi, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meraih total realisasi komitmen peminatan investasi mencapai Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap 1 hingga tahap 3. 

OIKN telah mengantongi 330 Letter of Intention (LOI) atau surat peminatan investasi dengan sekitar 55 persen merupakan investor domestik yang fokus dalam pembangunan sektor sumbu kebangsaan. Saat ini, Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia menjadi 4 negara terbanyak yang mengirimkan LOI.

Adapun Nilai investasi IKN dalam groundbreaking tahap 1 pada 21-22 September 2023 sebesar Rp23 triliun yang terdiri dari 10 perusahaan dalam Konsorsium Nusantara. 

Kemudian, OIKN menggelar groundbreaking Tahap 2 pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi Rp 13,1 triliun. Groundbreaking tahap ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Mayapada Hospital milik Dato Sri Tahir, Pakuwon Grup milik Alexander Tedja, JIS, Hermina, Bank Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, dan PLN Indonesia. 

Sementara itu, pada 20 Desember 2023, Joko Widodo melakukan sejumlah groundbreaking di Ibu Kota Nusantara di antaranya Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Ibu Kota Nusantara (RSUP IKN), lalu pembangunan Nusantara Superblock di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). Investasi pada Nusantara Superblock ini mencapai Rp3 triliun.

"Saya sangat senang karena ada investor dari Kaltim, investor dari Balikpapan yang ikut berperan dalam pembangunan ibu kota Nusantara dan investasinya besar Rp3 triliun," ujar Presiden Jokowi. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper