Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Targetkan Restrukturisasi BUMN Karya Rampung 2-3 Tahun

Erick Thohir menyampaikan proses restrukturisasi BUMN Karya membutuhkan waktu antara 2–3 tahun dengan opsi yang berbeda.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan proses restrukturisasi BUMN Karya membutuhkan waktu antara 2–3 tahun dengan opsi yang berbeda. JIBI.Bisnis-Ni Luh Anggela
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan proses restrukturisasi BUMN Karya membutuhkan waktu antara 2–3 tahun dengan opsi yang berbeda. JIBI.Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan restrukturisasi BUMN Karya dapat rampung dalam 2-3 tahun ke depan.

Erick Thohir mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah opsi untuk memulihkan BUMN Karya, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). 

Salah satu upaya tersebut adalah restrukturisasi. Menurut Erick, proses restrukturisasi BUMN Karya membutuhkan waktu antara 2–3 tahun dengan opsi yang berbeda. Dengan demikian, emiten tersebut dapat kembali sehat dan menerapkan tata kelola perusahaan secara baik. 

“Kami sangat bertanggung jawab walaupun hal yang terjadi sebelumnya banyak tidak mengikuti good corporate governance [GCG] dalam kepemimpinan sebelumnya,” kata Erick, Selasa (19/12/2023). 

Dari sisi kinerja hingga kuartal III/2023, tercatat ada dua perusahaan BUMN Karya yang masih mencatatkan rugi. Kedua perusahaan tersebut adalah Waskita dan Wijaya Karya. 

WIKA menjadi emiten konstruksi BUMN yang paling akhir merilis kinerja sepanjang Januari-September 2023. Realisasinya, perseroan merugi Rp5,84 triliun pada kuartal III/2023.

Berdasarkan laporan keuangan WIKA, rugi tersebut mengalami pembengkakan hingga 209 kali lipat dibandingkan rugi tahun sebelumnya yang sebesar Rp27,96 miliar.

Padahal, pendapatan bersih Wijaya Karya sepanjang periode Januari–September 2023 masih tumbuh 17,88% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp15,07 triliun.

Di sisi lain, Waskita membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp2,83 triliun. Berbalik dari laba yang diraih pada kuartal III/2022 yakni Rp425,29 juta.

Sepanjang periode Januari-September 2023, Waskita tercatat meraih pendapatan sebesar Rp7,81 triliun atau turun 24,14% YoY dari posisi sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun.

Berbeda nasib dengan Waskita dan WIKA, ADHI serta PTPP tercatat mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sampai dengan kuartal III/2023.

ADHI, misalnya, mencatatkan laba bersih sebesar Rp23,53 miliar, tumbuh 11,94% YoY. Meski demikian, laba per saham turun dari level Rp5,9 menuju Rp2,8 per lembar.

Pertumbuhan laba bersih Adhi Karya didorong oleh capaian pendapatan yang tumbuh 25,36% YoY menjadi Rp11,44 triliun. Hal ini didorong oleh pendapatan dari segmen teknik dan konstruksi yang tercatat mencapai Rp9,44 triliun atau meningkat 27,96% YoY.

Sementara itu, PTPP mencetak laba bersih sebesar Rp239,72 miliar pada kuartal III/2023, naik 70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp141,02 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PTPP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp12,22 triliun. Jumlah ini melemah 9,18 secara tahunan.

Turunnya pendapatan perusahaan disebabkan oleh melemahnya segmen jasa konstruksi, yang sepanjang Januari-September 2023, meraup Rp9,92 triliun atau turun 8,19% YoY.

Vendor BUMN Karya

Erick juga menyatakan salah satu upaya yang akan dilakukan Kementerian BUMN adalah memastikan pendanaan dari perbankan tidak lagi menyasar perusahaan, melainkan langsung ke proyek yang digarap. Hal ini bertujuan agar pembayaran kepada vendor tidak berbelit. 

“Pendanaan dari perbankan kita tidak mau lagi ke holdingnya tetapi langsung ke proyeknya, supaya tadi pembayaran vendor tidak memutar-mutar. Vendor ada dari 2016 [tidak dibayar] kan zalim,” ujarnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12/2023). 

Menurutnya, BUMN sebagai benteng ekonomi nasional tidak seharusnya menyulitkan vendor dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, upaya bersih-bersih akan terus dilakukan oleh Kementerian BUMN ke depan. 

“Masa nyusahin rakyat, nyusahin UMKM. Vendor bertahun-tahun [belum dibayar] nah itu yang kami akalin sekarang tidak mau lagi, langsung masuk ke asetnya,” kata Erick. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper