Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berburu Saham Blue Chip sebelum Pesta Santa Claus Rally Dimulai

Analis melihat beberapa saham blue chip dapat diakumulasi investor melihat potensi terjadinya Santa Claus Rally menjelang akhir tahun.
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -  Aksi penguatan pada saham-saham blue chip diperkirakan analis akan terjadi pada akhir tahun ini. Potensi window dressing di akhir tahun atau biasa disebut Santa Claus rally dapat menjadi momentum investor mengoleksi saham-saham unggulan.

Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki potensi penguatan pasar signifikan akibat aksi mempercantik portofolio oleh investor besar atau window dressing akhir tahun, atau biasa disebut Santa Claus Rally. Hal tersebut menurutnya akan terjadi pada beberapa saham blue chip. 

"Ada beberapa saham blue chip yang mengalami fenomena diperdagangkan dengan valuasi lebih rendah, meskipun profitabilitasnya naik. Kita melihat ini bisa jadi peluang untuk akumulasi," kata Robertus, dikutip Minggu (17/12/2023).

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas masih memperkirakan IHSG akhir tahun ini akan ada di level yang lebih baik, yakni sekitar 7.200-7.300. Menurutnya, target akhir tahun ini lebih rendah dari target Mirae Sekuritas sebelumnya pada level 7.400. 

Hal tersebut memperhitungkan volatilitas global. Akan tetapi, dengan The Fed yag memberikan pernyataan dovish, Mirae Asset Sekuritas meyakini IHSG kemungkinan menutup tahun ini di kisaran 7.200.

Robertus menjelaskan secara valuasi, Mirae Asset Sekuritas melihat IHSG layak dihargai lebih tinggi, karena secara price to earning ratio masih lebih rendah dibandingkan indeks negara-negara lain. Menurutnya, negara seperti India mempunyai rate yang lebih rendah, tetapi valuasi indeksnya lebih tinggi. 

"Ini yang membuat kami menetapkan target yang cukup optimistis untuk IHSG di 2024, terutama setelah adanya kejelasan tingkat suku bunga yang lebih rendah, dan hasil pemilu," tuturnya.

Menurutnya, Mirae Asset Sekuritas menetapkan target IHSG pada level 8.100 untuk tahun depan.  

Beberapa saham blue chip pilihan dari Mirae Asset Sekuritas untuk akhir tahun ini adalah PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). 

Menurut Robertus ASII memiliki valuasi rasio harga saham per laba (P/E) yang terus turun mendekati level Maret 2020, meskipun valuasi profitabilitas keuntungan ekuitas (ROE) yang meningkat. 

Harga saham dan valuasi TLKM juga membaik dari sebelumnya yang turun tajam. Saham blue chip lain adalah EXCL, dengan valuasi rasio harga saham per nilai buku (P/BV) yang telah turun ke bawah satu kali. 

‘’Menurut kami saham EXCL sudah cukup menarik, meskipun profitabilitas ROE tidak setinggi emiten lain di sektornya, tetapi emiten memiliki rencana besar untuk mengkonsolidasikan 750.000 pengguna jasa PT Link Net Tbk. (LINK). Transaksi ini masih menunggu persetujuan regulator dan diharapkan selesai pada kuartal I/2024.’’ ujarnya. 

Salah satu saham blue chip yang juga menurutnya masih lagging dan menarik adalah AKRA. Dia menjelaskan rasio P/E perusahaan masih cenderung stagnan, meskipun profitabilitas ROE masih terus mengalami kenaikan. 

Baru-baru ini, AKRA telah menetapkan proyeksi pertumbuhan laba bersih mencapai 12%-15% YoY pada 2024 mendatang yang ditopang oleh permintaan BBM dan kimia dasar dari Kawasan Indonesia Timur, terutama dari industri pemurnian-peleburan hasil tambang dan mineral (smelter). 

Selain itu, AKRA juga optimistis penjualan lahan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik (Jatim) akan mendukung kinerjanya.

___________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper